JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menerima laporan mengenai perkembangan pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah.
Laporan tersebut disampaikan oleh Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Pertemuan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta. Rosan menegaskan bahwa pembangunan Kampung Haji Indonesia merupakan inisiatif langsung Presiden Prabowo untuk memberikan fasilitas khusus bagi jemaah haji dan umrah asal Indonesia di Tanah Suci.
Rosan menjelaskan bahwa Presiden secara pribadi mengamanatkan kepadanya untuk menindaklanjuti pembangunan ini, termasuk melakukan pembelian properti dan pengembangan kawasan.
“Saya baru saja melaporkan ke Bapak Presiden, karena atas perintah dari beliau, inisiatif beliau yang selama ini mengamanatkan kepada saya untuk melakukan pembelian dan juga pembangunan dari Kampung Haji di Makkah,” ujarnya.
Pernyataan ini menegaskan bahwa proyek ini memiliki prioritas tinggi dari pemerintah pusat dan menjadi bagian dari upaya memperbaiki layanan jemaah haji Indonesia.
Langkah Awal Pembangunan dan Pembelian Properti
Sebagai langkah awal, pemerintah telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sales and purchase agreement untuk memulai pembangunan Kampung Haji. Rosan menyebutkan bahwa pihaknya sudah membeli satu hotel di kawasan Thakher, Makkah, yang terdiri dari tiga tower dengan total 1.461 kamar.
Hotel ini nantinya akan menampung sekitar 4.383 jemaah haji Indonesia, memperbaiki kapasitas dan kenyamanan pemondokan dibandingkan lokasi saat ini.
Selain hotel, pemerintah juga telah membeli lahan seluas lima hektare di depan properti tersebut. Lahan ini akan digunakan untuk pengembangan kawasan Kampung Haji Indonesia, yang direncanakan terdiri dari 13 tower dan satu mal.
Rosan menekankan bahwa lokasi proyek sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. Hal ini akan memudahkan akses jemaah haji ke tempat ibadah utama dengan bantuan pembangunan jembatan penghubung, Jembatan Al-Hujun, yang dijadwalkan selesai pada tahun 2026.
Kapabilitas dan Kapasitas Jemaah Haji
Pemerintah menargetkan pembangunan 13 tower tambahan akan meningkatkan kapasitas pemondokan secara signifikan. Saat ini, dengan hotel yang sudah dibeli dan terdiri dari tiga tower, kapasitas mencapai 4.383 jemaah. Dengan tambahan 13 tower, jumlah total kamar akan mencapai 6.025 unit, mampu menampung lebih dari 23 ribu jemaah haji Indonesia.
Rosan menjelaskan bahwa penambahan kapasitas ini merupakan langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim Indonesia, yang selama ini menginginkan fasilitas pemondokan sendiri di Tanah Suci.
Proyek ini tidak hanya menambah jumlah kamar, tetapi juga dirancang dengan standar kenyamanan tinggi untuk mendukung pengalaman ibadah yang lebih baik. Keberadaan fasilitas ini diproyeksikan akan mengurangi ketergantungan pada penyedia jasa akomodasi lokal yang seringkali jauh dari Masjidil Haram.
Kerja Sama Internasional dan Diplomasi Haji
Pembangunan Kampung Haji Indonesia juga merupakan bagian dari upaya diplomasi yang dilakukan Presiden Prabowo dalam hubungan dengan Arab Saudi. Rosan menyebutkan bahwa inisiatif ini dibahas saat pertemuan Presiden dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.
Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memastikan kepastian fasilitas bagi jemaah haji Indonesia dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Selain itu, proyek ini juga memerlukan koordinasi yang ketat dengan otoritas setempat di Arab Saudi untuk memenuhi standar pembangunan, perizinan, dan pengelolaan operasional jangka panjang. Hal ini menjadi bukti bahwa proyek Kampung Haji Indonesia bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan bagian dari strategi layanan haji berkelanjutan yang melibatkan diplomasi, investasi, dan perencanaan strategis.
Dampak Sosial dan Harapan Masyarakat
Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah diharapkan membawa manfaat signifikan bagi jemaah haji Indonesia. Dengan fasilitas yang lebih dekat ke Masjidil Haram dan kapasitas yang lebih besar, kenyamanan dan aksesibilitas ibadah akan meningkat.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan mendorong efisiensi logistik dan operasional, sehingga proses pemondokan, transportasi, dan layanan pendukung lainnya dapat berjalan lebih lancar.
Rosan menegaskan bahwa proyek ini merupakan wujud nyata perhatian pemerintah terhadap masyarakat Muslim Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya memperbaiki pengalaman ibadah jemaah, tetapi juga mencerminkan komitmen Presiden Prabowo untuk menghadirkan fasilitas berstandar internasional bagi warga Indonesia.
“Dan ini atas inisiatif langsung Bapak Presiden Prabowo pada saat bertemu dengan Crown Prince Muhammad Bin Salman,” tuturnya.
Dengan penyelesaian pembangunan Kampung Haji, pemerintah berharap dapat menciptakan pengalaman haji yang lebih aman, nyaman, dan bermakna bagi seluruh jemaah.