JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk terus menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pembangunan nasional, khususnya sektor ketahanan pangan.
Melalui proyek rehabilitasi jaringan utama daerah irigasi (DI) di Provinsi Banten, perusahaan konstruksi pelat merah ini kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan infrastruktur yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Direktur Operasi II Waskita Karya, Dhetik Ariyanto, menjelaskan bahwa proyek ini menjadi bagian penting dalam menjaga pasokan air untuk lahan pertanian.
Menurutnya, keberadaan jaringan irigasi yang terpelihara dengan baik tidak hanya menjamin ketersediaan air, tetapi juga mampu mengurangi potensi kebocoran air. Dengan begitu, produktivitas pertanian dapat meningkat secara signifikan.
“Manfaat jaringan irigasi ini tidak hanya menjamin ketersediaan air bagi lahan pertanian, tapi juga mengurangi kehilangan air akibat kebocoran. Pada akhirnya, dapat mendorong peningkatan indeks pertanaman di wilayah layanan,” ujar Dhetik.
Tambah Portofolio Sumber Daya Air
Rehabilitasi jaringan irigasi di Banten sekaligus menambah portofolio proyek Sumber Daya Air (SDA) Waskita Karya. Kali ini, kontrak baru yang diraih mencakup rehabilitasi Jaringan Utama DI kewenangan daerah, terdiri dari Paket I, Paket III, dan Paket IV. Total nilai kontrak tersebut mencapai Rp415,44 miliar.
Rencananya proyek akan digarap dalam kurun waktu sekitar tiga bulan, mulai September hingga Desember 2025. Waskita Karya menargetkan penyelesaian tepat waktu agar manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat, terutama para petani yang menggantungkan hidup pada ketersediaan air irigasi.
Menurut Dhetik, proyek ini merupakan amanah besar sekaligus bukti nyata peran perusahaan dalam menopang swasembada pangan.
“Pengerjaan DI Provinsi Banten menjadi kunci penting dalam menjaga kesinambungan produksi pertanian, khususnya pada. Dengan begitu, turut memperkuat ketahanan pangan nasional,” jelasnya.
Rincian Pengerjaan di Banten
Pada Paket I, terdapat 10 daerah irigasi di Kabupaten Serang dan Kota Serang yang akan direhabilitasi dengan luas lebih dari 2.500 hektare (ha). Sementara itu, untuk Paket III, sebanyak enam daerah irigasi di Kabupaten Lebak akan diperbaiki, dengan cakupan luas mencapai 2.678 ha.
Adapun Paket IV terdiri dari tiga daerah irigasi di Lebak dan Kota Serang, dengan total luas lahan sekitar 2.825 ha. Luas lahan pertanian yang mendapat manfaat dari proyek ini menunjukkan betapa strategisnya rehabilitasi irigasi dalam mendukung kebutuhan air untuk ribuan petani.
Waskita Karya menegaskan kebanggaan dan tanggung jawab besar dalam mengerjakan proyek ini.
“Kami merasa bangga dapat dipilih untuk mengerjakan proyek ini, karena manfaatnya akan dirasakan langsung oleh para petani. Utamanya yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) di Banten,” lanjut Dhetik.
Dampak Nyata bagi Petani
Melalui perbaikan jaringan irigasi, aliran air ke lahan pertanian diharapkan menjadi lebih lancar dan terjamin. Dengan kondisi tersebut, hasil panen petani berpotensi meningkat, sekaligus menekan risiko gagal panen akibat kekurangan air.
Lebih jauh, hal ini diyakini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani secara berkelanjutan.
Dhetik menegaskan bahwa keberhasilan rehabilitasi jaringan irigasi di Banten juga akan memperkokoh upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaya saing.
“Keberhasilan rehabilitasi jaringan irigasi Banten juga dapat memperkokoh upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan yang berdaya saing bagi masa depan,” tegasnya.
Pengalaman Panjang Waskita Karya
Sebagai perusahaan BUMN dengan pengalaman lebih dari enam dekade di sektor konstruksi, Waskita Karya memiliki rekam jejak panjang dalam menggarap berbagai proyek strategis.
Kepercayaan yang kembali diberikan kepada Waskita Karya membuktikan reputasi sekaligus kemampuan perseroan dalam mendukung pembangunan nasional.
“Sebagai BUMN penyedia jasa konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun, Waskita Karya juga terus berinovasi dalam mengerjakan proyek, agar lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan,” jelas Dhetik.
Inovasi menjadi salah satu strategi utama perseroan dalam menghadirkan hasil terbaik. Pada proyek rehabilitasi jaringan irigasi di Banten, Waskita Karya mengimplementasikan penggunaan teknologi digital serta material modern.
Pendekatan ini diyakini dapat mempercepat pengerjaan sekaligus menjaga kualitas infrastruktur, tanpa mengganggu akses air yang dibutuhkan petani.
Dukungan bagi Ketahanan Pangan Nasional
Rehabilitasi jaringan irigasi di Banten ini bukan sekadar proyek konstruksi, tetapi bagian integral dari strategi ketahanan pangan nasional.
Dengan semakin baiknya distribusi air irigasi, petani akan lebih leluasa mengatur pola tanam, memperpanjang masa tanam, hingga meningkatkan jumlah panen dalam satu tahun.
Lebih dari itu, proyek ini juga menjadi langkah konkret dalam mengurangi kerentanan sektor pertanian terhadap perubahan iklim.
Akses air yang lebih stabil membantu petani menghadapi musim kering berkepanjangan maupun curah hujan yang tidak menentu.
Peran Strategis Waskita Karya
Waskita Karya memandang setiap proyek infrastruktur, termasuk rehabilitasi irigasi, sebagai kesempatan untuk memberi dampak langsung bagi masyarakat.
Dalam konteks Banten, ribuan hektare lahan pertanian akan merasakan manfaat perbaikan infrastruktur air. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Komitmen Waskita Karya tidak hanya terlihat dari pengerjaan fisik, tetapi juga dari upaya perusahaan untuk menghadirkan solusi yang berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan teknologi digital, pengawasan dapat dilakukan lebih akurat, sehingga proyek berjalan sesuai target waktu dan kualitas yang ditetapkan.
Ke depan, perusahaan menegaskan akan terus mendukung agenda pemerintah dalam menggarap berbagai proyek strategis, baik di bidang infrastruktur transportasi, energi, maupun sumber daya air.
Rehabilitasi jaringan irigasi di Banten menandai babak baru kontribusi Waskita Karya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan kontrak senilai Rp415,44 miliar dan target penyelesaian dalam tiga bulan, proyek ini menjadi bukti nyata sinergi antara BUMN konstruksi dengan kebutuhan strategis bangsa.
Bagi Waskita Karya, keberhasilan proyek ini bukan hanya soal menambah portofolio, tetapi juga tentang mewujudkan kesejahteraan masyarakat, menjaga ketersediaan pangan, dan memperkuat daya saing nasional.