Adhi Karya

Adhi Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Swasembada Pangan

Adhi Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Swasembada Pangan
Adhi Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Swasembada Pangan

JAKARTA - Upaya mewujudkan swasembada pangan di Indonesia tak bisa dilepaskan dari ketersediaan infrastruktur air yang memadai. 

PT Adhi Karya Tbk (ADHI), sebagai salah satu BUMN Karya, terus menunjukkan perannya dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan yang mendukung sektor pertanian serta pemenuhan kebutuhan air bersih bagi masyarakat luas.

Dukungan ADHI terhadap program Asta Cita pemerintah terlihat melalui percepatan pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti bendungan dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 

Pembangunan ini dirancang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga berdampak nyata pada penguatan ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat.

Proyek Bendungan: Mendorong Kemajuan Pertanian Nasional

Pembangunan bendungan menjadi langkah strategis ADHI dalam memperkuat sistem irigasi nasional. Dalam 15 tahun terakhir, ADHI telah menyelesaikan pembangunan sebanyak 17 bendungan serta 14 proyek irigasi, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. 

Proyek-proyek ini menyuplai air irigasi untuk lahan pertanian, memperluas cakupan pertanian produktif, dan mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan.

Sekretaris Perusahaan ADHI, Rozi Sparta, menyampaikan bahwa proyek ini tak sekadar fokus pada aspek teknis, namun juga berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani. 

"Pembangunan infrastruktur ini juga dapat meningkatkan pendapatan petani, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," ujarnya.

Berikut adalah sejumlah proyek bendungan dan irigasi yang telah dibangun oleh ADHI beserta cakupan irigasinya:

Bendungan Leuwikeris: Melayani irigasi seluas 11.200 hektare (Ha).

Bendungan Margatiga: Menyediakan irigasi untuk area seluas 16.558 Ha.

Bendungan Way Sekampung: Mendukung irigasi untuk 55.000 Ha lahan.

Bendungan Ameroro: Menyediakan air irigasi bagi 3.362 Ha lahan.

Bendungan Sadawarna: Menjangkau irigasi seluas 4.284 Ha.

Irigasi Tapin: Mengairi lahan pertanian hingga 5.472 Ha.

Lewat proyek-proyek ini, ADHI membantu memperluas wilayah pertanian produktif yang mampu menghasilkan panen lebih konsisten dan berkualitas, sekaligus memperkuat upaya pengurangan ketergantungan pada produk pangan impor.

SPAM: Jawaban untuk Kebutuhan Air Bersih

Selain bendungan dan irigasi, ADHI turut mendukung penyediaan air bersih melalui pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). 

Proyek ini menyasar kawasan yang membutuhkan suplai air layak konsumsi, sekaligus memperbaiki kualitas hidup masyarakat setempat.

Sejumlah proyek SPAM yang telah dibangun ADHI di antaranya:

SPAM Sepaku IKN: Kapasitas mencapai 300 liter per detik (L/dt).

SPAM Regional Mebidang: Kapasitas sebesar 1.100 L/dt.

SPAM KPBU Kota Dumai: Melayani dengan kapasitas 450 L/dt.

SPAM Kamijoro Kulon Progo: Kapasitas sebesar 475 L/dt.

SPAM Karian: Mampu memasok hingga 1.500 L/dt.

Rozi Sparta menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur seperti SPAM bukan hanya sekadar proyek fisik, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang nyata.

"Pembangunan infrastruktur ini juga membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat, memberikan kontribusi sosial yang signifikan," tambah Rozi.

Peran Infrastruktur Lain dalam Distribusi Pangan

Tak hanya terbatas pada air, ADHI juga turut membangun infrastruktur lain yang berkaitan erat dengan sistem distribusi pangan nasional. 

Pembangunan jalur kereta api, jalan raya, jalan tol, pelabuhan, dermaga, hingga bandara menjadi bagian dari peran aktif perusahaan dalam mendorong konektivitas dan logistik antarwilayah.

Ketersediaan infrastruktur ini sangat penting dalam mempercepat pengiriman hasil pertanian dari daerah produksi menuju pasar konsumen. 

Selain itu, transportasi yang lebih efisien juga menekan biaya logistik yang selama ini menjadi tantangan dalam rantai distribusi pangan nasional.

ADHI menyadari bahwa pembangunan tidak cukup hanya di sisi produksi, tetapi juga harus terintegrasi dengan akses transportasi dan distribusi agar manfaatnya dirasakan lebih luas oleh masyarakat.

Penerapan Prinsip ESG dalam Setiap Proyek

Seluruh upaya pembangunan yang dilakukan oleh ADHI dilandasi oleh penerapan prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG). 

Sebagai BUMN Karya, ADHI berkomitmen untuk tidak hanya mengejar aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan sosial dari setiap proyek yang dijalankan.

Melalui penerapan prinsip ESG, ADHI berupaya menjaga kelestarian lingkungan, menciptakan manfaat sosial seperti lapangan pekerjaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, serta menjaga tata kelola perusahaan yang baik.

"ADHI berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat," tutup Rozi.

Menyelaraskan Tujuan Pembangunan dengan Kemandirian Nasional

Dalam konteks ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan, infrastruktur air menjadi salah satu kunci utama. 

Dengan kontribusi nyata melalui proyek bendungan, irigasi, dan SPAM, ADHI tidak hanya membantu meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga mendukung misi pemerintah dalam mencapai kemandirian pangan dan pengelolaan sumber daya air yang efektif.

Selain menciptakan efek ekonomi di sektor pertanian dan industri air, proyek-proyek ini juga memberi dampak positif terhadap kualitas hidup masyarakat lokal, membuka kesempatan kerja, dan meningkatkan akses terhadap air bersih.

Melalui strategi pembangunan berkelanjutan dan integrasi prinsip ESG, ADHI mengambil peran strategis dalam membangun fondasi bagi masa depan Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index