JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo kembali menunjukkan langkah serius dalam memperkuat tata kelola perusahaan.
Melalui keputusan pemegang saham, manajemen perusahaan pelabuhan terbesar di Tanah Air ini resmi melakukan pemberhentian, pengalihan tugas, perubahan nomenklatur jabatan, serta pengangkatan anggota direksi dan komisaris baru.
Kebijakan tersebut diambil sebagai upaya memperkuat kinerja bisnis sekaligus menyesuaikan struktur organisasi agar lebih responsif terhadap tantangan industri pelabuhan yang semakin dinamis.
Keputusan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham Seri A Dwiwarna dan PT Danantara Asset Manajemen selaku pemegang saham Seri B. Informasi tersebut juga telah disampaikan Pelindo melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 22 September 2025.
Ucapan Terima Kasih untuk Pejabat yang Purna Tugas
Dalam perombakan ini, Pelindo menyampaikan apresiasi atas dedikasi para pejabat yang telah menyelesaikan masa jabatannya.
Hambra, yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Utama, dan Mega Satria, yang sebelumnya menduduki kursi Direktur Keuangan, resmi diberhentikan dengan hormat. Mega Satria kini mengemban amanah baru sebagai Direktur Keuangan PT Pertamina Patra Niaga sejak 4 Juli 2025.
“Terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut,” tulis manajemen Pelindo dalam keterbukaan informasi BEI. Pernyataan ini menjadi bentuk penghargaan atas kontribusi penting yang telah diberikan keduanya dalam memajukan Pelindo selama masa kepemimpinan mereka.
Selain di jajaran direksi, Andus Winarno juga diberhentikan dengan hormat dari posisi Komisaris Perusahaan Perseroan. Andus sebelumnya diangkat sebagai Komisaris pada 3 Januari 2024 dan dinilai telah memberikan kontribusi positif selama menjabat.
“Bahwa terhitung tanggal 19 September 2025 masa jabatan atas nama Hambra sebagai Wakil Direktur Utama dan Andus Winarno sebagai Dewan Komisaris telah berakhir,” tulis manajemen.
Perubahan Nomenklatur Jabatan untuk Efisiensi
Salah satu langkah penting dalam restrukturisasi kali ini adalah perubahan nomenklatur jabatan di jajaran dewan direksi. Pelindo memutuskan untuk meniadakan posisi Wakil Direktur Utama, sebuah keputusan strategis yang diambil untuk menyederhanakan rantai komando dan meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan.
Selain itu, beberapa posisi direksi juga mengalami penyesuaian nama jabatan agar lebih sesuai dengan fungsi dan kebutuhan bisnis terkini. Jabatan Direktur Strategi diubah menjadi Direktur Komersial, Direktur Pengelola menjadi Direktur Operasi, dan Direktur Investasi menjadi Direktur Pengembangan Usaha.
Tak hanya itu, Pelindo juga menambah dua kursi penting yaitu Direktur Manajemen Risiko dan Direktur Teknik. Penambahan ini bertujuan memperkuat pengelolaan risiko dan peningkatan aspek teknis yang krusial dalam operasional pelabuhan.
Perubahan nomenklatur ini mencerminkan tekad Pelindo untuk menyesuaikan struktur organisasinya dengan kebutuhan bisnis yang semakin kompleks. Dengan penyebutan jabatan yang lebih spesifik, diharapkan koordinasi antar divisi menjadi lebih jelas dan fokus kerja semakin tajam.
Penugasan dan Pengangkatan Direksi Baru
Sejalan dengan perubahan struktur, Pelindo juga mengumumkan pengalihan tugas sejumlah anggota direksi. Dalam keputusan terbaru, Putut Sri Mulyanto kini resmi menjabat sebagai Direktur Operasi, sedangkan Drajat Sulistyo menempati posisi Direktur Komersial.
Sementara itu, Boy Robyanto dipercaya sebagai Direktur Manajemen Risiko, sebuah posisi baru yang diharapkan mampu memperkuat sistem mitigasi risiko perusahaan.
Di sisi lain, Pelindo juga menetapkan beberapa pengangkatan penting. Bachtiar Soeria Atmadja menggantikan Mega Satria sebagai Direktur Keuangan, memastikan kesinambungan fungsi keuangan perusahaan.
Hosadi Apriza Putra dipercaya sebagai Direktur Pengembangan Usaha, sementara Muhammad Suriawan Wakan menduduki jabatan Direktur Teknik untuk memperkuat aspek teknis operasional pelabuhan.
Langkah pengalihan tugas dan pengangkatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengisi posisi kosong, tetapi juga sebagai upaya menghadirkan kombinasi kepemimpinan yang segar. Perpaduan pengalaman dan pemikiran baru diharapkan mampu mendukung rencana ekspansi dan penguatan bisnis Pelindo ke depan.
Penambahan Komisaris untuk Perkuat Pengawasan
Tidak hanya di jajaran direksi, perubahan juga terjadi di tingkat dewan komisaris. Pelindo resmi mengangkat Arief Poyuono sebagai Komisaris Independen dan Ilhamsyah sebagai Komisaris. Kehadiran dua figur baru ini diharapkan dapat memperkuat fungsi pengawasan dan memberikan masukan strategis bagi manajemen.
Sebagai komisaris independen, Arief Poyuono memiliki peran penting dalam memastikan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Sementara itu, Ilhamsyah diharapkan memberikan pandangan yang segar untuk mendukung kinerja perusahaan pelat merah ini.
Komitmen Penguatan Bisnis dan Layanan
Perombakan manajemen yang dilakukan Pelindo menegaskan komitmen perusahaan dalam menghadapi tantangan industri pelabuhan yang terus berkembang.
Dengan struktur organisasi baru, Pelindo berharap dapat meningkatkan kualitas layanan, memperkuat jaringan pelabuhan nasional, serta berkontribusi lebih besar pada perekonomian Indonesia.
Langkah ini juga menjadi sinyal positif bagi pemangku kepentingan, termasuk mitra usaha dan investor, bahwa Pelindo serius dalam memperbaiki kinerja serta menciptakan nilai tambah.
Restrukturisasi ini bukan hanya sekadar pergantian jabatan, tetapi juga bagian dari strategi besar perusahaan untuk terus tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.