PIHPS

PIHPS Catat Harga Cabai Rawit Tembus Rp95.000 per Kg Telur Ayam Rp38.750

PIHPS Catat Harga Cabai Rawit Tembus Rp95.000 per Kg Telur Ayam Rp38.750
PIHPS Catat Harga Cabai Rawit Tembus Rp95.000 per Kg Telur Ayam Rp38.750

JAKARTA - Pergerakan harga pangan kembali menjadi perhatian masyarakat seiring dengan fluktuasi yang terjadi di pasar ritel nasional. 

Sejumlah komoditas strategis tercatat mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, terutama pada kelompok bahan pangan yang banyak dikonsumsi rumah tangga. Kondisi ini turut memengaruhi pola belanja masyarakat, khususnya menjelang periode akhir tahun.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia mencatat perkembangan harga berbagai komoditas pangan di tingkat pedagang eceran. Berdasarkan data terbaru yang dilansir di Jakarta pada Kamis pagi, harga cabai rawit merah tercatat menembus Rp95.000 per kilogram. Sementara itu, harga telur ayam ras berada di level Rp38.750 per kilogram.

Cabai dan Telur Jadi Komoditas Sorotan

Cabai rawit merah menjadi salah satu komoditas yang mencuri perhatian karena harganya yang berada pada level tinggi. Kenaikan harga cabai rawit merah ini turut memengaruhi daya beli masyarakat, mengingat cabai merupakan bahan pokok yang hampir selalu digunakan dalam konsumsi harian.

Selain cabai rawit merah, harga telur ayam ras juga tercatat berada pada level yang relatif tinggi. Telur ayam ras yang dijual di tingkat pedagang eceran nasional tercatat di harga Rp38.750 per kilogram. Komoditas ini menjadi sumber protein utama bagi banyak keluarga, sehingga pergerakan harganya kerap menjadi indikator penting kondisi pasar pangan.

Bawang dan Beras Alami Pergerakan Harga

Selain cabai dan telur, PIHPS juga mencatat harga komoditas bawang di pasar ritel nasional. Harga bawang merah tercatat sebesar Rp65.000 per kilogram, sementara bawang putih berada di level Rp55.000 per kilogram. Kedua komoditas ini merupakan bumbu dapur utama yang memiliki peran penting dalam kebutuhan konsumsi masyarakat.

Untuk kelompok beras, harga juga menunjukkan variasi tergantung kualitasnya. Beras kualitas bawah I tercatat di harga Rp15.500 per kilogram, sedangkan beras kualitas bawah II berada di level Rp17.500 per kilogram. Sementara itu, beras kualitas medium I dijual seharga Rp17.750 per kilogram dan beras kualitas medium II berada di harga Rp17.000 per kilogram.

Adapun beras kualitas super I tercatat di harga Rp18.750 per kilogram, sementara beras kualitas super II berada di level Rp18.250 per kilogram. Data ini menunjukkan bahwa harga beras di berbagai segmen kualitas masih berada dalam rentang yang cukup stabil meskipun terdapat perbedaan antar kategori.

Ragam Harga Cabai Masih Bervariasi

Selain cabai rawit merah, PIHPS juga mencatat harga berbagai jenis cabai lainnya di pasar nasional. Harga cabai merah besar tercatat sebesar Rp40.000 per kilogram, sedangkan cabai merah keriting berada di harga Rp70.000 per kilogram. Sementara itu, cabai rawit hijau juga tercatat di level Rp95.000 per kilogram.

Variasi harga cabai ini mencerminkan perbedaan pasokan dan permintaan di berbagai daerah. Cabai merupakan komoditas hortikultura yang sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, distribusi, serta kondisi produksi di sentra pertanian.

Harga Daging Tetap di Level Tinggi

Pada kelompok protein hewani, PIHPS mencatat harga daging ayam ras berada di level Rp45.250 per kilogram. Harga ini menjadi perhatian karena daging ayam merupakan sumber protein hewani yang paling banyak dikonsumsi masyarakat.

Sementara itu, harga daging sapi tercatat bervariasi berdasarkan kualitas. Daging sapi kualitas I berada di harga Rp145.000 per kilogram, sedangkan daging sapi kualitas II tercatat di level Rp133.600 per kilogram. Harga daging sapi yang relatif tinggi membuat sebagian konsumen memilih alternatif protein lain untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga.

Gula Pasir dan Minyak Goreng Ikut Terpantau

Komoditas gula pasir juga tercatat dalam laporan PIHPS. Gula pasir kualitas premium berada di harga Rp19.800 per kilogram, sementara gula pasir lokal tercatat di harga Rp20.500 per kilogram. Harga gula menjadi salah satu indikator penting mengingat komoditas ini digunakan baik untuk konsumsi rumah tangga maupun usaha kecil.

Untuk minyak goreng, PIHPS mencatat minyak goreng curah berada di harga Rp23.000 per liter. Sementara itu, minyak goreng kemasan bermerek I dijual di harga Rp25.000 per liter, dan minyak goreng kemasan bermerek II berada di level Rp21.500 per liter.

Data PIHPS Jadi Rujukan Kebijakan dan Konsumen

Data harga yang dirilis oleh PIHPS Nasional menjadi rujukan penting bagi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat. Informasi ini digunakan untuk memantau stabilitas harga pangan serta sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pengendalian inflasi.

Bagi konsumen, data PIHPS memberikan gambaran kondisi pasar terkini sehingga masyarakat dapat menyesuaikan pola konsumsi dan belanja. Sementara bagi pemerintah, data tersebut menjadi alat pemantauan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi pangan.

Stabilitas Pasokan Jadi Tantangan Berkelanjutan

Pergerakan harga pangan yang fluktuatif menunjukkan pentingnya upaya menjaga stabilitas pasokan dan distribusi. Faktor cuaca, produksi, serta kelancaran logistik menjadi variabel yang sangat memengaruhi harga di tingkat konsumen.

Dengan pemantauan yang berkelanjutan melalui PIHPS, diharapkan stabilitas harga pangan strategis dapat terus dijaga, sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan tekanan inflasi pangan dapat dikendalikan secara efektif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index