JAKARTA - PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN) merespons permintaan klarifikasi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai bencana banjir dan tanah longsor yang melanda area Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pakkat.
Lokasi PLTA tersebut dikelola oleh anak usaha KEEN, yakni PT Energi Sakti Sentosa, yang saat ini sedang menilai dampak dan melakukan langkah pemulihan.
Peristiwa ini terjadi pada 3 Desember 2025, di Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara.
Bencana tersebut menyebabkan sebagian fasilitas produksi di PLTA Pakkat mengalami kerusakan, sehingga operasional pembangkit harus dihentikan sementara.
Meski demikian, perusahaan menegaskan bahwa insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun korban luka di antara 30 tenaga kerja yang berada di lokasi pada saat kejadian.
“Perusahaan telah menunjuk konsultan untuk melakukan pengkajian terhadap tingkat kerusakan dan upaya rehabilitasi yang dapat dilakukan. Hingga saat ini, pengkajian masih berlangsung,” ujar Corporate Secretary KEEN, Diana Limardi.
Keselamatan Tenaga Kerja dan Pengawasan Aset
Seluruh tenaga kerja PLTA Pakkat tetap aktif melakukan pengawasan kondisi sekitar pembangkit dan penyelamatan aset yang ada. KEEN menekankan bahwa keselamatan tenaga kerja menjadi prioritas utama, dan semua kegiatan pemulihan akan mengikuti standar keselamatan kerja yang ketat.
Dalam proses rehabilitasi, tim internal PLTA Pakkat bekerja sama dengan konsultan untuk menilai tingkat kerusakan pada fasilitas produksi, mengidentifikasi risiko lanjutan, dan menyusun rencana pemulihan yang aman dan efisien. KEEN memastikan bahwa seluruh langkah ini berjalan sesuai prosedur keselamatan dan mitigasi risiko bencana.
“Ke depannya, seluruh tenaga kerja ini akan bekerja dalam proses rehabilitasi dan pemulihan dengan mengikuti standar keselamatan kerja yang ketat,” tambah Diana.
Dampak Operasional dan Keuangan
Akibat bencana tanah longsor, PLTA Pakkat untuk sementara waktu tidak dapat memasok listrik kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Namun, KEEN menegaskan bahwa dampak keuangan dari insiden ini masih dalam tahap evaluasi bersama pihak terkait.
Perusahaan juga memastikan tidak ada dampak hukum terhadap PT Energi Sakti Sentosa sebagai entitas anak perusahaan. Seluruh aset PLTA Pakkat telah memiliki perlindungan asuransi, termasuk polis business interruption, sehingga potensi kerugian finansial dapat diminimalkan.
“Tidak ada dampak hukum atas peristiwa ini terhadap PT Energi Sakti Sentosa sebagai entitas anak perusahaan,” jelas Diana. KEEN menegaskan bahwa langkah-langkah ini menjamin kelangsungan usaha perusahaan tetap aman meski terjadi gangguan di salah satu proyeknya.
Proyek PLTA Lain Tetap Normal
PLTA Pakkat hanyalah salah satu dari empat proyek PLTA KEEN yang sudah beroperasi secara komersial. Tiga proyek PLTA lainnya tetap beroperasi normal, tanpa mengalami gangguan, sehingga pasokan listrik dari KEEN ke PLN secara keseluruhan tetap stabil.
Selain itu, KEEN sedang mempersiapkan proyek terbaru, PLTM Salu Noling, yang dijadwalkan beroperasi secara komersial pada kuartal II-2026. Dengan kapasitas operasional yang bertambah, perusahaan menegaskan bahwa dampak dari insiden PLTA Pakkat bersifat terbatas dan tidak mengganggu kelangsungan usaha secara keseluruhan.
Perusahaan juga menekankan bahwa pengalaman ini akan menjadi pembelajaran dalam memperkuat prosedur mitigasi bencana untuk semua proyek yang berada di wilayah rawan tanah longsor dan banjir.
Langkah Rehabilitasi dan Mitigasi Bencana
KEEN telah menunjuk konsultan untuk melakukan pengkajian mendalam terhadap tingkat kerusakan PLTA Pakkat. Tim konsultan menilai struktur fisik, peralatan, dan sistem operasional yang terdampak longsor.
Selanjutnya, perusahaan akan melaksanakan rencana rehabilitasi dengan prioritas pada pemulihan kapasitas produksi dan keselamatan pekerja.
Selain itu, KEEN memastikan koordinasi yang erat dengan pihak pemerintah daerah, PLN, dan pihak asuransi untuk memastikan proses rehabilitasi berjalan lancar. Seluruh kegiatan dilakukan sesuai dengan standar teknis dan regulasi lingkungan yang berlaku, termasuk penanganan risiko bencana alam di wilayah operasional pembangkit.
Dengan pengelolaan risiko yang matang, KEEN optimistis PLTA Pakkat akan kembali beroperasi normal dalam waktu yang wajar, sementara proyek lainnya tetap berjalan tanpa gangguan. Perusahaan menegaskan bahwa kejadian ini tidak mempengaruhi kelangsungan usaha secara keseluruhan.
“Seluruh aset PLTA Pakkat dipastikan sudah memiliki asuransi termasuk business interruption. Bencana yang terjadi di sekitar PLTA Pakkat tidak mengganggu kelangsungan usaha perusahaan,” tambah Diana Limardi.
Bencana tanah longsor di PLTA Pakkat pada 3 Desember 2025 menimbulkan kerusakan pada fasilitas produksi, tetapi tidak mengakibatkan korban jiwa atau luka. KEEN menegaskan seluruh tenaga kerja tetap aman, aset perusahaan terlindungi asuransi, dan proyek lainnya tetap beroperasi normal.
Dengan langkah rehabilitasi yang sedang berjalan dan pengelolaan risiko yang matang, perusahaan optimistis PLTA Pakkat dapat kembali beroperasi secara maksimal tanpa mengganggu kelangsungan usaha secara keseluruhan.
Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen KEEN terhadap keselamatan pekerja, perlindungan aset, dan kontinuitas operasional, sekaligus memperkuat kepercayaan investor terhadap manajemen risiko dan kemampuan perusahaan dalam menghadapi bencana alam.