JAKARTA - Tertawa adalah salah satu ekspresi manusia yang paling universal, yang digunakan untuk mengekspresikan kegembiraan, kebahagiaan, atau bahkan untuk merespons kejadian lucu.
Namun, dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan munculnya platform pesan singkat, cara kita mengekspresikan tawa pun berubah.
Dalam konteks digital, kita sering menggunakan rangkaian huruf atau simbol tertentu untuk menuliskan ekspresi tertawa, seperti "hahaha", "wkwk", atau "lol". Tapi tahukah Anda bahwa cara orang menuliskan tawa ini sangat bervariasi di seluruh dunia?
Setiap negara memiliki cara unik mereka sendiri dalam mengekspresikan tawa melalui teks, yang tidak hanya mencerminkan kebiasaan lokal tetapi juga aspek budaya dan bahasa mereka.
Misalnya, di negara-negara berbahasa Inggris, kita mungkin lebih sering melihat “haha” atau “LOL”, sementara di Asia Timur, angka atau huruf tertentu menjadi simbol yang menggambarkan tawa.
Fenomena ini menarik karena menunjukkan bagaimana ekspresi yang tampaknya sederhana seperti tertawa bisa berbeda jauh tergantung pada negara dan budaya.
Mari kita lihat lebih dekat bagaimana cara menulis tawa dalam berbagai bahasa di dunia, yang bisa mengungkapkan banyak hal tentang kebiasaan dan nuansa sosial di masing-masing negara.
Tertawa Digital di Berbagai Negara
Thailand:
Di Thailand, tawa digital yang paling dikenal adalah "55555". Mengapa angka 5? Dalam bahasa Thailand, angka 5 dibaca sebagai "haa", sehingga lima angka 5 berturut-turut menjadi representasi tawa yang cukup lucu. Jika seseorang tertawa terbahak-bahak, mereka bisa menambah tanda “+” setelah rangkaian angka 5, seperti 55555555+(+).
Portugis:
Di Portugal dan Brasil, cara menulis tawa yang paling umum adalah "kkkkk", yang berfungsi sama seperti "hahaha" dalam bahasa Inggris. Selain itu, ada juga "rsrsrs", yang merupakan singkatan dari kata "riso" yang berarti tawa. Di Brasil, orang juga bisa menulis "rarara" untuk menggambarkan tawa yang lebih ironis atau lucu.
Bahasa Turki:
Di Turki, ekspresi tawa sangat beragam, termasuk "hahaha", "ahahah", atau bahkan huruf acak seperti "dksajdksajdoşad" yang sering digunakan untuk menggambarkan tawa yang sangat lucu atau konyol. Penggunaan simbol acak ini menunjukkan betapa kreatifnya orang Turki dalam berekspresi lewat teks.
Melayu:
Di Malaysia dan Singapura, orang sering menggunakan "Ha3Ha3Ha3" atau cukup "Ha3" untuk menuliskan tawa mereka. Ini mengikuti aturan bahwa tiga kali kata “ha” sama dengan “hahaha”. Ada juga bentuk lain seperti "haha" atau "ha, ha" yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.
Inggris:
Bahasa Inggris memiliki berbagai cara untuk mengekspresikan tawa. Cara paling umum adalah "haha", namun ada juga bentuk lain yang digunakan tergantung pada konteks.
Untuk tawa yang lebih ironis atau menggoda, orang sering menulis "hehe" atau "hihi". Di dunia digital, singkatan "LOL" (Laughing Out Loud) sangat populer, yang sering digunakan untuk menunjukkan bahwa sesuatu benar-benar lucu. Jika seseorang tertawa sangat keras, mereka mungkin menggunakan "LMAO" (Laughing My Ass Off) atau "LMFAO" (Laughing My F***ing Ass Off).
Tentu saja, dalam beberapa kasus yang lebih ekstrem, ada juga singkatan "ROFL" (Rolling On the Floor Laughing) untuk menunjukkan tawa yang tak terkendali.
Prancis:
Di Prancis, cara yang paling umum untuk menulis tawa adalah "MDR", yang merupakan singkatan dari "Mort de Rire" (tertawa sampai mati).
Ada juga variasi seperti "PTDR" (Pété de Rire, secara harfiah berarti “kentut tertawa”) dan "XPTDR" untuk menunjukkan tawa yang sangat ekstrem. Untuk tawa jahat atau menggoda, orang Prancis sering menulis "mouhaha".
Mandarin (Tiongkok):
Di Tiongkok, cara menulis tawa yang paling umum adalah menggunakan angka 23333, yang berasal dari budaya internet dan menjadi simbol tawa yang sering digunakan.
Ada juga bentuk "haha" yang ditranskripsi dalam alfabet Latin dari karakter 哈哈. Untuk tawa yang lebih nakal, orang menggunakan 呵呵呵呵呵 (hehe).
Hindi (India):
Di India, pria dan wanita sering menggunakan "haha" dan "hehe", tetapi ada juga ekspresi unik yang digunakan di kalangan orang India, yaitu "angka EK" yang berarti "bagi saya ini angka 1".
Ini biasanya digunakan untuk menyatakan persetujuan atau menunjukkan bahwa sesuatu itu lucu.
Bengali:
Bahasa Bengali, yang merupakan bahasa kedua yang paling banyak digunakan di India, memiliki cara unik untuk menuliskan tawa, yaitu "মজাই মজা", yang terdengar seperti "haha" dalam bahasa Indonesia.
Urdu (Pakistan):
Di Pakistan, orang sering menggunakan "ha" untuk menulis tawa, yang ditulis sebagai "ہا" dalam aksara Urdu. Variasi lainnya adalah ‘ههههه، هاهاها", yang mirip dengan "hahaha".
Spanyol:
Di Spanyol, cara yang paling umum untuk menuliskan tawa adalah "jajaja". Namun, untuk tawa yang lebih ironis, orang biasanya menulis "jejeje", dan "jijiji" digunakan ketika tawa terdengar lebih nakal atau menggoda.
Bahasa Arab:
Dalam bahasa Arab baku, tawa ditulis "هههههههه", yang diucapkan seperti "hahaha" dalam bahasa Inggris. Setiap negara berbahasa Arab mungkin memiliki variasi lokal, tetapi bentuk ini adalah cara yang paling sering digunakan di dunia maya.
Ukraina:
Di Ukraina, orang menulis tawa sebagai "ахахахах" untuk tawa yang normal, sedangkan untuk tawa sarkastis, mereka menggunakan "азаза".
Rusia:
Di Rusia, cara yang paling umum untuk menulis tawa adalah menggunakan "лол" (LOL), tetapi ada juga variasi seperti "axaxaxa" atau "бггггг", yang terdengar seperti tawa yang lebih halus.
Di beberapa negara berbahasa Rusia, seperti Kirgistan dan Tajikistan, "гггггг" masih digunakan.
Mengapa Cara Tertawa Digital Berbeda-beda?
Perbedaan cara menulis tawa ini bukan hanya karena perbedaan bahasa, tetapi juga karena kebiasaan sosial dan budaya yang berbeda-beda.
Tertawa adalah bentuk ekspresi pribadi yang terkadang sulit untuk dikendalikan. Ketika menuliskannya, orang cenderung mencari cara yang paling nyaman dan cepat sesuai dengan kebiasaan lokal mereka.
Selain itu, banyak ekspresi tawa ini berkembang melalui media sosial dan platform digital yang memungkinkan orang berinteraksi dalam waktu nyata. Seiring waktu, ekspresi ini menjadi semakin kreatif dan sangat dipengaruhi oleh budaya lokal, humor, serta kebiasaan komunikasi dalam dunia maya.
Tawa Sebagai Bagian dari Identitas Digital
Melihat bagaimana tawa digital dapat berubah sesuai dengan budaya, kita bisa memahami bahwa meskipun tertawa adalah reaksi alami manusia terhadap sesuatu yang lucu, cara kita mengungkapkannya bisa sangat dipengaruhi oleh latar belakang budaya dan bahasa kita.
Tertawa bukan hanya tentang suara, tetapi juga tentang bagaimana kita merespons dan berinteraksi dalam dunia digital yang semakin terhubung.
Dengan memahami cara-cara unik untuk menuliskan tawa di berbagai negara ini, kita tidak hanya belajar tentang ekspresi humor yang berbeda, tetapi juga dapat lebih menghargai betapa luasnya ragam budaya yang ada di dunia.
Mungkin, lain kali Anda tertawa di dunia maya, Anda bisa mencoba menulisnya dengan cara yang sedikit berbeda sesuai dengan kebiasaan dari negara lain, atau bahkan lebih kreatif!