JAKARTA - Menjelang periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025-2026, PT Hutama Karya (Persero) menegaskan kesiapan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) di wilayah Sumatera Bagian Selatan, khususnya Tol Palembang–Betung (Paltung).
Perseroan menekankan bahwa pembangunan tol ini bukan hanya soal jalan baru, tetapi menjadi solusi strategis untuk meningkatkan konektivitas regional, menghubungkan Palembang hingga Betung, serta membuka akses ke Jambi.
Kesiapan ini ditunjukkan melalui kegiatan site visit yang digelar di sejumlah titik strategis, termasuk Tol Paltung, Tol Indralaya–Prabumulih, dan beberapa rest area yang tengah dipersiapkan untuk melayani libur panjang.
Kegiatan ini diikuti oleh jajaran manajemen Hutama Karya, termasuk EVP Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol, Dwi Aryono Bayuaji; EVP Divisi Pembangunan Jalan Tol, Pulung Satyo Anggono; dan EVP Divisi Perencanaan Jalan Tol, Iwan Hermawan. Mereka memaparkan progres proyek dan kesiapan layanan tol di hadapan 32 peserta dari media nasional dan daerah, termasuk Lampung, Sumsel, dan Jambi.
“Media adalah mitra strategis kami untuk menyampaikan informasi pembangunan infrastruktur secara transparan kepada publik. Melalui kegiatan ini, kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan gambaran utuh mengenai manfaat konektivitas yang dibangun melalui JTTS,” ujar EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah.
Progres Fisik dan Pembebasan Lahan Tol Palembang–Betung
Hingga akhir Oktober 2025, progres fisik Tol Palembang–Betung mencapai 73,84 persen, sedangkan pembebasan lahan telah rampung 84,94 persen. Jalan tol sepanjang 69,19 kilometer ini akan memangkas waktu tempuh perjalanan dari Palembang ke Betung yang sebelumnya sekitar tiga jam menjadi hanya satu jam.
Hal ini tentu akan memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun pemudik yang ingin melintasi Sumatera Selatan selama libur panjang Nataru.
Tol Paltung dibagi menjadi beberapa seksi, yaitu:
Seksi 1 (Palembang–Rengas) sepanjang 21,5 km
Seksi 2 (Rengas–Pangkalan Balai) sepanjang 33 km
Seksi 3 (Pangkalan Balai–Betung) sepanjang 14,69 km
Junction Tahap 2 (Ramp 4,6,8) sepanjang 4,07 km
Interchange Gandus sepanjang 2,02 km dan Interchange Pulo Rimo sepanjang 3,83 km
Proyek Ikonik: Jembatan Musi
Salah satu proyek yang menjadi ikon pembangunan di Tol Paltung adalah Jembatan Musi pada Seksi 1, yang menggunakan teknik Box Girder Balance Cantilever. Hingga kini, pengerjaan jembatan telah memasuki tahap penyambungan struktur utama.
“Kalau sebelumnya Palembang–Betung bisa ditempuh tiga jam, nanti cukup satu jam saja. Kami memastikan pekerjaan berjalan tepat waktu dan memenuhi standar mutu tinggi, agar manfaatnya segera dirasakan masyarakat,” imbuh Mardiansyah.
Pembangunan jembatan ini menjadi simbol kemajuan infrastruktur Sumatera Selatan sekaligus menunjukkan kualitas pengerjaan yang mengikuti standar internasional.
Fungsi Ruas Tol Baru Saat Nataru
EVP Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol, Dwi Aryono Bayuaji, menambahkan bahwa beberapa ruas tol baru di Sumatera Selatan akan difungsikan secara terbatas selama Nataru 2025 dan Lebaran 2026.
“Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya one way, kali ini kami siapkan untuk dua arah agar arus mudik dan balik lebih lancar,” ujar Dwi Aryono. Dengan adanya pengaturan arus dua arah ini, diharapkan masyarakat tidak mengalami kemacetan panjang saat puncak arus mudik dan balik.
Prediksi Arus Lalu Lintas
Hutama Karya memperkirakan total kendaraan yang melintasi seluruh ruas tol Sumatera selama Nataru mencapai 2,1 juta kendaraan, meningkat 1,6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Khusus gerbang Sumatra di ruas Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung (Terpeka), lonjakan kendaraan diprediksi mencapai 30,2–34 persen atau lebih dari 780 ribu kendaraan.
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 20–21 Desember 2025, sedangkan puncak arus balik berlangsung pada 1–4 Januari 2026, dengan potensi kenaikan lalu lintas hingga 47,2 persen dari kondisi normal.
Ruas Tol yang Sudah Beroperasi
Hutama Karya saat ini telah mengoperasikan empat ruas utama di wilayah Sumatera Bagian Selatan, yaitu:
Tol Terpeka sepanjang 189 km
Tol Palembang–Indralaya sepanjang 22 km
Junction Tahap 2 (Ramp 4,6,8) sepanjang 4,07 km
Interchange Gandus sepanjang 2,02 km dan Interchange Pulo Rimo sepanjang 3,83 km
Keberadaan tol ini diharapkan tidak hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga meningkatkan efisiensi distribusi barang, mobilitas masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi regional.
Manfaat Ekonomi dan Sosial
Tol Paltung menjadi jalur vital bagi masyarakat Sumatera Selatan. Dengan tersedianya jalan tol, distribusi logistik dan transportasi menjadi lebih cepat, aman, dan efisien. Infrastruktur ini juga diprediksi mendorong pertumbuhan ekonomi regional, mempermudah perdagangan, investasi, serta mendukung sektor pariwisata.
Selain itu, dengan pengaturan arus lalu lintas yang lebih baik dan kesiapan rest area, Tol Palembang–Betung siap memberikan kenyamanan maksimal bagi pemudik, pekerja, dan masyarakat yang memanfaatkan jalan tol ini sehari-hari.
Komitmen Hutama Karya
Hutama Karya menegaskan komitmennya terhadap kualitas, keselamatan, dan ketepatan waktu pembangunan. Semua pekerjaan dilakukan sesuai standar mutu tinggi agar manfaat tol bisa dirasakan secepat mungkin oleh masyarakat. Kesiapan ini juga menunjukkan profesionalisme perusahaan dalam menghadirkan infrastruktur publik yang strategis dan berkualitas.
Dengan progres pembangunan yang terus meningkat, Tol Palembang–Betung diprediksi akan menjadi ikon infrastruktur baru di Sumatera Selatan, sekaligus menegaskan peran Jalan Tol Trans Sumatra sebagai tulang punggung konektivitas di Pulau Sumatera.
Tol Palembang–Betung yang tengah dibangun oleh Hutama Karya bukan sekadar jalan tol baru, melainkan solusi strategis untuk kelancaran arus mudik, efisiensi distribusi logistik, dan percepatan pertumbuhan ekonomi regional.
Dengan pembangunan Jembatan Musi, rest area yang memadai, serta pengaturan arus dua arah, Tol Paltung siap menyambut masyarakat pada Nataru 2025-2026. Hutama Karya memastikan seluruh ruas tol beroperasi sesuai rencana dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat Sumatera Selatan.