IHSG Konsolidasi 2 Oktober 2025, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

Kamis, 02 Oktober 2025 | 08:38:25 WIB
IHSG Konsolidasi 2 Oktober 2025, Simak Rekomendasi Saham Pilihan

JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis, 2 Oktober 2025 diproyeksikan masih akan berada dalam fase konsolidasi.

Kondisi pasar saham yang cenderung tertekan oleh aksi jual investor membuat indeks sulit bergerak lebih tinggi, meskipun peluang penguatan tetap terbuka dalam jangka pendek.

Berdasarkan data RTI Infokom, perdagangan sehari sebelumnya, Rabu, 1 Oktober 2025, IHSG ditutup turun tipis sebesar 0,21% ke level 8.043,82. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam rentang 8.034—8.093. Dari total saham yang diperdagangkan, 289 saham mengalami kenaikan, 378 saham melemah, dan 130 saham stagnan.

Kapitalisasi pasar pun ikut menyusut menjadi Rp14.887 triliun. Beberapa saham unggulan ikut terseret ke zona merah, termasuk saham perbankan besar. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) tercatat turun 1,64% ke level Rp7.500 per saham. Penurunan ini menjadi sorotan mengingat BBCA kerap dianggap sebagai saham defensif.

Sementara itu, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), perusahaan yang berafiliasi dengan Hashim Djojohadikusumo, juga tidak mampu bertahan di zona hijau. Saham ini melemah 3,20% ke level Rp2.720 per saham.

Tekanan Jual Masih Dominan

Tim Riset MNC Sekuritas dalam analisis terbarunya menyebutkan, IHSG saat ini masih berada dalam tren konsolidasi akibat dominasi tekanan jual. Kondisi ini membuat indeks rentan terkoreksi, meskipun peluang penguatan tetap ada.

"IHSG terkoreksi 0,21% ke 8.043 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Pergerakan IHSG pun masih cenderung konsolidasi dalam jangka pendek," tulis Tim Riset MNC Sekuritas.

Lebih lanjut, mereka menyampaikan ada dua skenario pergerakan IHSG. Dalam skenario optimis (best case), IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan untuk membentuk wave [iii] ke kisaran 8.200—8.246. Namun, pada skenario lain yang lebih berhati-hati, IHSG berpotensi terkoreksi untuk menguji level support di 7.894—7.959 terlebih dahulu.

Adapun level support dan resistance IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan berada di:

Support: 8.005 dan 7.840

Resistance: 8.155 dan 8.192

Rekomendasi Saham Hari Ini

Dalam situasi konsolidasi, investor biasanya lebih selektif dalam memilih saham. MNC Sekuritas memberikan beberapa rekomendasi saham yang dinilai menarik untuk dicermati, baik dengan strategi Buy on Weakness maupun Speculative Buy.

BUKA (PT Bukalapak.com Tbk.) – Buy on Weakness
Saham BUKA menguat signifikan sebesar 5,88% ke level 180 dengan disertai volume pembelian yang tinggi. Menurut analis, posisi saham ini sedang berada pada wave 3 dari wave (C).

Buy on Weakness: 174—179

Target Price: 194, 206

Stoploss: below 167

ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.) – Speculative Buy
Saham ICBP melemah 1,58% ke level 9.325, masih dipengaruhi tekanan jual. Saat ini, posisinya diperkirakan berada pada wave [iv] dari wave A.

Spec Buy: 9.250—9.300

Target Price: 9.775, 10.100

Stoploss: below 9.100

KRAS (PT Krakatau Steel Tbk.) – Speculative Buy
KRAS justru mencatatkan lonjakan tajam 14,74% ke level 358, dengan peningkatan volume pembelian yang cukup kuat. Posisi KRAS diperkirakan berada di wave 5 dari wave (A).

Spec Buy: 332—352

Target Price: 390, 420

Stoploss: below 330

MINA (PT Perintis Triniti Properti Tbk.) – Buy on Weakness
Saham MINA naik 2,96% ke level 174 dengan dukungan volume pembelian yang solid. Pergerakan saham ini masih mampu bertahan di atas MA20. Menurut analisis, MINA sedang membentuk wave E dari wave (4) dalam pola triangle.

Buy on Weakness: 156—166

Target Price: 180, 194

Stoploss: below 152

Sentimen Global dan Lokal

Selain faktor teknikal, pergerakan IHSG juga sangat dipengaruhi oleh kondisi global. Gejolak pasar keuangan Amerika Serikat, termasuk kabar shutdown pemerintahan, menjadi salah satu faktor eksternal yang memengaruhi psikologi pasar.

Meski demikian, kondisi makroekonomi domestik tetap memberikan fondasi bagi IHSG. Inflasi yang terkendali, konsumsi masyarakat yang stabil, dan kinerja sejumlah emiten besar yang masih positif menjadi bantalan bagi indeks agar tidak jatuh lebih dalam.

Strategi Investor

Bagi investor ritel, periode konsolidasi seperti ini kerap dianggap sebagai momentum untuk melakukan akumulasi secara bertahap. Strategi Buy on Weakness pada saham-saham pilihan bisa menjadi cara untuk mendapatkan harga yang lebih kompetitif sebelum tren penguatan berlanjut.

Sementara itu, investor dengan profil risiko lebih tinggi bisa memanfaatkan rekomendasi Speculative Buy untuk saham-saham yang berpotensi rebound jangka pendek. Meski demikian, disiplin terhadap level stoploss tetap diperlukan untuk meminimalisasi risiko.

IHSG pada Kamis, 2 Oktober 2025 masih diprediksi bergerak terbatas di tengah tekanan jual. Walaupun peluang penguatan tetap ada, investor disarankan berhati-hati dan selektif dalam menentukan saham pilihan.

Dengan adanya rekomendasi saham seperti BUKA, ICBP, KRAS, dan MINA, pelaku pasar memiliki referensi strategi yang bisa disesuaikan dengan profil risiko masing-masing. Level support di 8.005—7.840 dan resistance di 8.155—8.192 akan menjadi area penting yang menentukan arah pergerakan IHSG pada hari ini.

Terkini

Bahaya Kelebihan Lemak di Hati yang Harus Diwaspadai

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:50:17 WIB

Susu Full Cream vs Low Fat: Mana Lebih Sehat?

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:50:11 WIB

Cesium-137 di Cikande: Apa Itu dan Dampaknya pada Manusia

Kamis, 02 Oktober 2025 | 12:50:07 WIB