Presiden Prabowo Siap Berpidato di Sidang Umum PBB ke-80

Senin, 22 September 2025 | 09:45:28 WIB
Presiden Prabowo Siap Berpidato di Sidang Umum PBB ke-80

JAKARTA - Keterlibatan Indonesia dalam forum internasional kembali menjadi sorotan dunia.

Tahun ini, perhatian tertuju pada Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berlangsung di New York, Amerika Serikat. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan tampil sebagai salah satu pembicara utama. 

Kehadiran Presiden Prabowo bukan sekadar menghadiri forum, tetapi juga menandai langkah penting Indonesia dalam memperkuat posisi diplomasi global, khususnya dalam memperjuangkan kepentingan negara berkembang dan agenda reformasi tata kelola dunia.

Presiden Prabowo Subianto tiba di Bandar Udara Internasional John F. Kennedy, New York, pada Sabtu, 20 September 2025, sekitar pukul 16.50 waktu setempat.

Setibanya di sana, Kepala Negara langsung menuju hotel tempat ia akan bermalam selama berada di kota tersebut. Perjalanan menuju New York dilakukan bersama rombongan terbatas, termasuk Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Dalam keterangan tertulis pada Jumat, 19 September 2025, Sekretaris Kabinet Teddy menjelaskan bahwa Presiden Prabowo akan berpidato pada urutan ketiga dalam sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum PBB, Selasa, 23 September 2025 mendatang. 

“Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat,” ungkap Teddy.

Momentum Penting Bagi Indonesia

Kehadiran Indonesia dalam Sidang Majelis Umum tahun ini disebut memiliki arti yang mendalam. Menurut Teddy, kesempatan ini akan menjadi momentum strategis untuk menegaskan peran Indonesia di tingkat global. 

“Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, namun juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif,” jelasnya.

Indonesia, sebagai negara dengan populasi besar dan pengaruh regional yang signifikan, diharapkan dapat menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang yang selama ini menuntut keadilan dalam tata kelola dunia. 

Isu reformasi global menjadi salah satu fokus utama yang akan dibawa Presiden Prabowo dalam pidatonya, mencerminkan konsistensi diplomasi Indonesia yang berpihak pada kepentingan banyak negara di belahan selatan dunia.

Dukungan Pemerintah dan Peran Global South

Forum PBB selalu menjadi ajang penting bagi negara-negara anggota untuk menyampaikan pandangan dan sikapnya terhadap berbagai isu global. Bagi Indonesia, keikutsertaan di level tertinggi ini menjadi kesempatan untuk menunjukkan komitmen terhadap kerja sama multilateral dan solidaritas antarnegara berkembang.

Indonesia selama ini dikenal aktif mendorong agenda-agenda inklusif di forum internasional. Peran sebagai salah satu pemimpin Global South semakin ditegaskan melalui kehadiran Presiden Prabowo di podium PBB. 

Tidak hanya berbicara tentang kepentingan nasional, tetapi juga menyuarakan kepentingan kolektif negara-negara yang menginginkan perubahan sistem global yang lebih adil.

Teddy menambahkan, momen ini sekaligus menjadi wujud konsistensi Indonesia untuk menegakkan prinsip tata kelola internasional yang berimbang. “Indonesia akan terus mendorong agar tata kelola global lebih adil dan inklusif, sesuai dengan kepentingan negara-negara berkembang,” imbuhnya.

Posisi Strategis Indonesia

Pidato Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB diprediksi akan menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam percaturan internasional. Indonesia tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi turut menentukan arah kebijakan global.

Kehadiran Presiden Prabowo dalam forum ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan suara Indonesia terdengar di level dunia. Apalagi, Indonesia juga memiliki peran penting dalam isu-isu global, mulai dari keamanan, perdamaian, perubahan iklim, hingga pembangunan berkelanjutan.

Dengan membawa pesan Global South, Indonesia diharapkan dapat memperkuat jejaring diplomasi dan membangun solidaritas antarnegara berkembang. Dukungan internasional terhadap agenda reformasi tata kelola dunia pun bisa semakin menguat jika Indonesia mampu memainkan peran efektif di forum sebesar PBB.

Harapan dari Sidang Majelis Umum

Sidang Majelis Umum PBB selalu menjadi momen yang dinanti setiap tahun. Bagi Indonesia, kesempatan ini tidak hanya menjadi ajang diplomasi, tetapi juga wadah untuk menegaskan identitas sebagai bangsa yang menjunjung tinggi keadilan, perdamaian, dan kerja sama internasional.

Kehadiran Presiden Prabowo di New York dipandang sebagai simbol keseriusan Indonesia dalam memperjuangkan kepentingan global. Apalagi, tampil pada urutan ketiga dalam Debat Umum menjadikan Indonesia salah satu negara pertama yang menyampaikan pandangannya, sejajar dengan Brasil dan Amerika Serikat.

Melalui forum ini, Indonesia berpeluang besar memperluas pengaruh diplomatik, memperkuat aliansi, dan menunjukkan bahwa bangsa ini mampu menjadi jembatan antara negara maju dan berkembang.

Partisipasi aktif Indonesia di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB melalui pidato Presiden Prabowo Subianto bukan hanya sebuah agenda diplomasi rutin, melainkan langkah penting dalam mempertegas posisi Indonesia di dunia internasional. 

Dengan membawa semangat Global South, Indonesia kembali menegaskan dirinya sebagai negara yang konsisten memperjuangkan tata kelola dunia yang lebih adil dan inklusif.

Momentum ini diharapkan tidak hanya memperkuat posisi Indonesia di forum internasional, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi kepentingan nasional, termasuk pertumbuhan ekonomi, keamanan, dan kerja sama global yang lebih erat.

Terkini

Segera Tukar Pecahan Rupiah Lama Sebelum Hangus

Senin, 22 September 2025 | 12:37:00 WIB

Mandiri Utama Finance Optimistis Tren Mobil Bekas Menguat

Senin, 22 September 2025 | 12:36:58 WIB

Bank Jago Siapkan Inovasi Investasi Emas untuk Nasabah

Senin, 22 September 2025 | 12:36:57 WIB

OJK Pastikan Penjaminan Lebih Transparan Lewat Laporan SLIK

Senin, 22 September 2025 | 12:36:55 WIB