JAKARTA - Perkembangan kendaraan listrik terus menarik perhatian publik Indonesia.
Salah satu yang banyak ditunggu adalah kemungkinan hadirnya Daihatsu Ayla dalam versi listrik. PT Astra Daihatsu Motor akhirnya memberikan tanggapan terkait isu tersebut, meski belum ada kepastian kapan mobil mungil ini benar-benar mengaspal di Tanah Air.
“Ayla listrik ya? Tunggu saja,” ungkap Direktur Pemasaran dan Komunikasi Korporat PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani, saat ditemui di Jakarta, Rabu. Pernyataan singkat itu cukup memancing rasa penasaran publik mengenai strategi elektrifikasi Daihatsu ke depan.
Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai jadwal peluncuran, Daihatsu menekankan bahwa fokus utama mereka saat ini adalah memahami kebutuhan segmen pembeli mobil pertama atau first car buyer. Segmen ini sudah lama menjadi tulang punggung pasar mereka di Indonesia, sehingga setiap langkah strategis perlu menyesuaikan kebutuhan kelompok tersebut.
Hasil Studi dan Pertimbangan Pasar
Agung menjelaskan bahwa Daihatsu telah melakukan studi untuk mengetahui ekspektasi masyarakat terhadap mobil listrik, terutama dari calon pembeli pertama. Dari hasil penelitian, mereka melibatkan seribu responden yang terdiri dari 500 pengguna mobil dan 500 calon pembeli potensial.
“Kami tetap melakukan studi, sebenarnya mobil seperti apa sih yang dibutuhkan oleh mereka? Kita sudah lakukan 500 pada pengguna, 500 belum beli ya. Kurang lebih seribu orang,” jelas Agung.
Dari survei tersebut, ditemukan adanya peningkatan minat terhadap mobil listrik. Namun, masih banyak catatan penting yang menjadi kekhawatiran calon pembeli, mulai dari konsumsi listrik, keamanan penggunaan di jalan, hingga faktor daya beli. Kekhawatiran itu dianggap wajar, mengingat mobil listrik masih termasuk teknologi baru di Indonesia.
Fokus pada Kenyamanan dan Rasa Aman
Daihatsu menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terburu-buru melepas Ayla EV ke pasaran sebelum memahami betul kebutuhan konsumen. Agung menambahkan, kenyamanan serta rasa aman bagi first car buyer menjadi prioritas utama yang tidak bisa ditawar.
“Kita ingin first car buyer mudah memilih kendaraannya dan hidup mereka tanpa khawatir,” ucapnya. Dengan pendekatan ini, Daihatsu berusaha memastikan bahwa mobil listrik yang kelak mereka luncurkan benar-benar menjawab kebutuhan konsumen pemula.
Selain itu, Daihatsu juga menekankan bahwa mereka tetap berkomitmen mendukung program elektrifikasi nasional. Namun, langkah tersebut harus dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kesiapan pasar.
Jejak Konsep Ayla EV di Indonesia
Publik Indonesia sebenarnya sudah sempat melihat wujud mobil konsep Ayla EV. Daihatsu menampilkan prototipe tersebut di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tahun 2022. Saat itu, mobil mungil ini hadir dengan tampilan eksterior berwarna silver, dihiasi aksen kuning pada bagian lampu depan yang memberi kesan futuristik.
Kehadiran konsep tersebut memunculkan spekulasi bahwa Daihatsu akan segera menghadirkan versi produksi massal. Namun hingga kini, keberadaannya masih sebatas wacana.
Kendati demikian, rumor mengenai spesifikasi teknis Ayla EV tetap beredar luas. Mobil ini dikabarkan akan dibekali baterai berkapasitas 32 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 200 kilometer dalam sekali pengisian daya penuh.
Spesifikasi Teknis yang Dikabarkan
Selain kapasitas baterai, Ayla EV disebut akan hadir dengan dimensi yang kompak. Panjangnya mencapai 3.640 mm, lebar 1.600 mm, dan tinggi 1.520 mm. Ukuran tersebut membuat mobil ini tetap praktis untuk digunakan di perkotaan yang padat.
Dengan jarak tempuh 200 km, Ayla EV diperkirakan cocok sebagai kendaraan harian untuk aktivitas di dalam kota. Keunggulan ini bisa menjadi nilai tambah bagi konsumen muda yang mencari kendaraan praktis, efisien, sekaligus ramah lingkungan.
Meski spesifikasi tersebut masih sebatas informasi awal, setidaknya gambaran itu cukup memberi harapan bahwa Ayla EV dapat menjadi solusi mobil listrik terjangkau untuk pasar Indonesia.
Komitmen Daihatsu pada Elektrifikasi
Selain rencana Ayla EV, Daihatsu juga sudah menegaskan langkah mereka di bidang elektrifikasi melalui kehadiran model lain. Pada ajang GIIAS 2025, Daihatsu memperkenalkan Rocky Hybrid, yang menjadi bukti komitmen perusahaan dalam menghadirkan kendaraan ramah lingkungan.
Peluncuran Rocky Hybrid ini memperlihatkan bahwa Daihatsu tidak hanya berhenti pada konsep, tetapi sudah mulai membawa produk elektrifikasi ke pasar Indonesia. Meski berbeda dengan mobil listrik murni, kehadiran teknologi hybrid menjadi jembatan penting menuju ekosistem kendaraan listrik yang lebih matang.
Dengan strategi bertahap tersebut, Daihatsu berharap bisa menyiapkan pasar, infrastruktur, serta konsumen sebelum meluncurkan produk listrik murni seperti Ayla EV.
Menunggu Kejelasan Selanjutnya
Bagi konsumen yang penasaran dengan Ayla EV, pernyataan Daihatsu untuk “menunggu” bisa diartikan bahwa peluang peluncuran tetap terbuka. Namun, kapan waktunya benar-benar direalisasikan masih menjadi misteri.
Kehadiran Ayla EV bisa menjadi momentum penting, mengingat segmen mobil mungil merupakan pasar potensial di Indonesia. Apabila benar diluncurkan, Ayla EV diprediksi bakal bersaing dengan berbagai produk listrik lain yang lebih dulu hadir di pasar.
Untuk saat ini, masyarakat dan penggemar otomotif hanya bisa menantikan langkah resmi Daihatsu selanjutnya. Satu hal yang pasti, elektrifikasi akan menjadi bagian penting dari strategi mereka ke depan, baik melalui hybrid maupun EV murni.