Tol Ambarawa-Bawen Dibuka Fungsional Dukung Arus Libur Natal Tahun Baru 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 10:10:52 WIB
Tol Ambarawa-Bawen Dibuka Fungsional Dukung Arus Libur Natal Tahun Baru 2026

JAKARTA - Arus perjalanan selama libur Natal dan Tahun Baru selalu menjadi perhatian pemerintah, terutama di wilayah yang menjadi simpul pergerakan wisata dan mudik.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan untuk menjaga kelancaran lalu lintas adalah dengan memaksimalkan fungsi infrastruktur yang sudah mendekati tahap penyelesaian. Dalam konteks tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum memastikan Jalan Tol Yogyakarta–Bawen Seksi Ambarawa–Bawen dapat dimanfaatkan secara fungsional selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025–2026.

Kehadiran ruas tol ini diharapkan mampu menjadi solusi sementara untuk mengurai kepadatan kendaraan, khususnya di kawasan Ambarawa dan sekitarnya yang kerap mengalami lonjakan volume lalu lintas saat musim liburan. Pengoperasian fungsional dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan serta kesiapan infrastruktur pendukung di lapangan.

Dukungan Infrastruktur untuk Kelancaran Arus Liburan

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menjelaskan bahwa akses jalur utama pada Seksi Ambarawa–Bawen telah dioperasionalkan secara terbatas guna mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi penumpukan kendaraan yang biasanya terjadi pada jalur-jalur utama non-tol.

“Akses main road menuju Ambarawa telah dioperasionalkan dan direlokasi ke akses kanan dan kiri sehingga diharapkan tidak ada hambatan pada periode Nataru,” ujar Dody.

Menurutnya, pengoperasian fungsional ini bersifat sementara dan disesuaikan dengan kebutuhan lalu lintas selama masa liburan. Meski belum sepenuhnya rampung, ruas tol tersebut dinilai cukup layak untuk dimanfaatkan dengan pengaturan tertentu demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

Progres Konstruksi yang Hampir Rampung

Tol Yogyakarta–Bawen Seksi Ambarawa–Bawen memiliki panjang hampir lima kilometer dan saat ini masih berada dalam tahap penyelesaian konstruksi. Pemerintah menargetkan ruas ini dapat selesai secara penuh pada Maret 2026. Setelah itu, jalan tol tersebut direncanakan kembali difungsionalkan pada periode Lebaran 2026 sebagai bagian dari strategi pengelolaan arus mudik nasional.

Hingga saat ini, progres konstruksi fisik pada Seksi Ambarawa–Bawen telah mencapai lebih dari delapan puluh delapan persen. Capaian tersebut menunjukkan bahwa pembangunan berjalan sesuai rencana meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan teknis di lapangan.

Salah satu elemen penting dalam seksi ini adalah keberadaan Simpang Susun Ambarawa. Infrastruktur tersebut dinilai memiliki peran strategis dalam mengalihkan arus kendaraan dari jalur bawah Ambarawa yang selama ini menjadi titik rawan kemacetan, terutama pada musim libur panjang.

Peran Simpang Susun dalam Mengurai Kemacetan

Keberadaan Simpang Susun Ambarawa memberikan alternatif jalur bagi kendaraan dari arah Jakarta dan wilayah barat lainnya. Dengan adanya simpang susun ini, kendaraan pemudik dapat langsung menuju kawasan Temanggung dan Magelang tanpa harus melewati pusat kepadatan di wilayah bawah Ambarawa.

“Dengan adanya simpang susun Ambarawa ini, kendaraan pemudik dari arah Jakarta bisa langsung menuju Temanggung dan Magelang tanpa terjebak kepadatan di area bawah,” jelas Menteri Dody.

Skema ini diharapkan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan sekaligus meningkatkan kenyamanan pengguna jalan selama periode libur Natal dan Tahun Baru.

Tantangan Pembangunan di Wilayah Perbukitan

Tol Yogyakarta–Bawen secara keseluruhan terdiri atas beberapa seksi dengan karakteristik geografis yang berbeda. Tantangan terbesar berada pada ruas yang melintasi kawasan Magelang dan Temanggung. Kontur perbukitan di wilayah tersebut menuntut metode konstruksi yang lebih kompleks serta perhatian khusus terhadap aspek lingkungan.

“Untuk pekerjaan konstruksi yang cukup berat ada di kawasan Magelang–Temanggung karena daerahnya perbukitan. Pembebasan lahannya aman, hanya Seksi tertentu prosesnya agak lambat karena harus mengeruk bukit dan harus diperhatikan betul supaya tidak menimbulkan dampak lingkungan yang berkepanjangan,” ujar Dody.

Pemerintah menegaskan bahwa seluruh proses pembangunan dilakukan dengan memperhatikan prinsip keberlanjutan agar tidak menimbulkan risiko lingkungan di kemudian hari.

Progres Pengadaan Lahan dan Tahapan Selanjutnya

Selain pembangunan fisik, pengadaan lahan juga menjadi faktor krusial dalam percepatan proyek Tol Yogyakarta–Bawen. Secara kumulatif, pengadaan tanah untuk seluruh ruas telah mencapai lebih dari setengah kebutuhan total. Beberapa seksi bahkan telah mendekati tahap final dalam proses pembebasan lahan.

Untuk ruas awal yang terhubung langsung dengan Tol Yogyakarta–Solo, progres konstruksi telah mencapai lebih dari delapan puluh persen dan ditargetkan selesai pada pertengahan 2026. Sementara itu, seksi-seksi lainnya akan menyusul melalui tahapan lelang dan penandatanganan kontrak kerja dengan mitra pelaksana konstruksi.

Pemerintah berharap seluruh tahapan dapat berjalan sesuai jadwal agar konektivitas antarwilayah di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta semakin optimal.

Harapan bagi Mobilitas dan Perekonomian Daerah

Difungsikannya Tol Ambarawa–Bawen selama libur Natal dan Tahun Baru menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi nasional. Selain memperlancar arus lalu lintas, kehadiran tol ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan aksesibilitas.

Dengan dukungan infrastruktur yang semakin memadai, mobilitas masyarakat diharapkan menjadi lebih aman, nyaman, dan efisien, terutama pada momentum liburan besar yang melibatkan pergerakan jutaan orang di berbagai wilayah.

Terkini