PLN Siagakan 1.515 SPKLU Nasional Dukung Mudik Kendaraan Listrik Libur Natal dan Tahun Baru 2026

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25:45 WIB
PLN Siagakan 1.515 SPKLU Nasional Dukung Mudik Kendaraan Listrik Libur Natal dan Tahun Baru 2026

JAKARTA - Lonjakan penggunaan kendaraan listrik pada masa libur panjang mendorong kesiapan infrastruktur pengisian daya menjadi faktor krusial. 

Menyadari tren tersebut, PT PLN (Persero) mengambil langkah antisipatif dengan memperluas jaringan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum atau SPKLU guna memastikan kelancaran perjalanan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru.

Pada momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, PLN menyiagakan sebanyak 1.515 SPKLU di berbagai titik strategis. Jumlah ini meningkat signifikan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang hanya mencakup sekitar 500 unit. Kesiapan tersebut menjadi bagian dari komitmen PLN dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik nasional, khususnya saat arus mobilitas masyarakat meningkat.

Direktur Retail dan Niaga PLN Adi Priyanto menjelaskan bahwa pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia menunjukkan tren yang sangat pesat. Jika pada tahun sebelumnya jumlah kendaraan listrik masih berada di kisaran 65.000 unit, kini jumlah tersebut telah melonjak secara signifikan seiring meningkatnya minat masyarakat terhadap transportasi ramah lingkungan.

Sejalan dengan pertumbuhan tersebut, Adi memprediksi jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan listrik pada periode Natal dan Tahun Baru kali ini akan mengalami kenaikan tajam. Menurutnya, pemudik pengguna kendaraan listrik diperkirakan mencapai 26.000 orang, jauh lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat sebanyak 12.183 pemudik.

“Nataru tahun ini kita menambah 3 kali lipat jumlah SPKLU-nya di seluruh jalan tol. Itu yang tahun lalu 500 jumlahnya SPKLU, sekarang kita tambah lagi menjadi 1.500 lebih 1.515 tepatnya,” kata Adi di kantor BPH Migas.

Penyebaran SPKLU di jalur strategis

Adi menjelaskan bahwa penambahan SPKLU dilakukan secara merata di seluruh ruas tol utama. Infrastruktur pengisian daya tersebut tersebar di jalur-jalur strategis yang menjadi jalur favorit pemudik, mulai dari wilayah Sumatra, Pulau Jawa, hingga kawasan Probolinggo. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pemudik kendaraan listrik memiliki akses pengisian daya yang memadai sepanjang perjalanan.

Dengan penambahan tersebut, kata Adi, setiap rest area kini telah dilengkapi SPKLU. Keberadaan fasilitas ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik, sehingga perjalanan jarak jauh dapat ditempuh tanpa kekhawatiran kehabisan daya baterai.

“Kemudian selain itu juga kami melayani hotline SPKLU mobile di mana apabila ada para pemudik yang kehabisan baterai di jalan itu bisa melakukan hotline kontak kepada kami,” ungkap Adi.

Layanan hotline SPKLU mobile ini menjadi salah satu inovasi PLN dalam memberikan dukungan langsung kepada pengguna kendaraan listrik di lapangan. Dengan layanan tersebut, pemudik dapat memperoleh bantuan ketika mengalami kendala pengisian daya di tengah perjalanan.

Tren penggunaan kendaraan listrik saat mudik

Sebagai gambaran, penggunaan kendaraan listrik roda empat selama masa Posko Ramadan-Idulfitri 2025 menunjukkan lonjakan yang sangat signifikan. Pada periode tersebut, jumlah kendaraan listrik yang digunakan mencapai 19.852 unit atau meningkat 460 persen dibandingkan periode mudik Lebaran tahun sebelumnya yang hanya mencatat 4.314 unit.

Data tersebut mencerminkan perubahan perilaku masyarakat yang semakin terbuka terhadap penggunaan kendaraan listrik, termasuk untuk perjalanan jarak jauh seperti mudik. Penggunaan kendaraan listrik tertinggi selama mudik Lebaran tercatat di DKI Jakarta, sementara daerah dengan penggunaan terendah meliputi Bengkulu, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Direktur BBM BPH Migas Sentot Harijady Bradjanto Tri Putro mengungkapkan bahwa kesiapan infrastruktur pengisian daya menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan tersebut.

“Adapun, jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum [SPKLU] selama periode siaga Rafi adalah 3.558 unit atau meningkat 274% dibandingkan dengan periode Rafi tahun lalu yang mencapai 1.299 unit,” ujar Sentot dalam konferensi pers, Jumat (11/4/2025).

Menurut Sentot, jumlah SPKLU terbanyak berada di wilayah DKI Jakarta, seiring tingginya populasi kendaraan listrik di kawasan tersebut. Sementara itu, jumlah SPKLU terendah tercatat di Kepulauan Riau.

Peningkatan transaksi pengisian listrik

Dari sisi transaksi, BPH Migas mencatat peningkatan signifikan pada penggunaan SPKLU selama periode siaga. Pengguna SPKLU di ruas tol melakukan sebanyak 17.192 transaksi, meningkat 490 persen dibandingkan periode sebelumnya. Sementara itu, di ruas nonjalan tol tercatat sebanyak 66.596 transaksi pengisian daya.

“Jumlah transaksi tertinggi terjadi di tol Jakarta—Cikampek, yaitu 994 kali,” papar Sentot.

Berdasarkan volume pengguna kendaraan listrik dan transaksi di SPKLU tersebut, BPH Migas mendata pertumbuhan pengisian listrik untuk kendaraan listrik selama periode Rafi mencapai 2.029,88 MW atau meningkat 581 persen dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.

Dengan kesiapan SPKLU yang diperluas selama Natal dan Tahun Baru, PLN berharap perjalanan pemudik pengguna kendaraan listrik dapat berlangsung lebih lancar, aman, dan nyaman. Langkah ini sekaligus memperkuat fondasi pengembangan ekosistem kendaraan listrik nasional, seiring meningkatnya adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.

Terkini