Strategi Efisiensi Biaya CANI Jadi Kunci Capai Target Pendapatan 2026

Kamis, 11 Desember 2025 | 14:48:48 WIB
Strategi Efisiensi Biaya CANI Jadi Kunci Capai Target Pendapatan 2026

JAKARTA - PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) menetapkan target ambisius dengan mengincar pendapatan sebesar US$ 3,67 juta pada 2026. 

Strategi ini disiapkan menyusul penurunan kinerja pada 2025, di mana pendapatan hingga September 2025 tercatat hanya US$ 658.149. Angka tersebut menyusut 42,64% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 1,41 juta.

Sekretaris Perusahaan CANI, Riduwan Kosasih, menyampaikan bahwa perusahaan akan tetap fokus pada beberapa proyeksi yang sedang berjalan. 

"Terutama proyek-proyek yang di laut dalam dan kemudian proyek-proyek di minyak dan gas (migas)," ujar Riduwan. 

Proyek-proyek ini menjadi andalan CANI untuk menumbuhkan pendapatan dan memperbaiki bottom line perusahaan.

Pendekatan ini sekaligus menegaskan posisi CANI sebagai perusahaan yang tetap mengutamakan proyek strategis di sektor migas, meskipun menghadapi penurunan sementara dalam pendapatan. Strategi ini diharapkan mampu menjadi fondasi pertumbuhan yang lebih stabil pada 2026.

Efisiensi Biaya Jadi Kunci Perbaikan Bottom Line

Selain menekankan pada proyek strategis, manajemen CANI juga menaruh perhatian besar pada efisiensi biaya. Riduwan menyebutkan, perusahaan akan meninjau ulang berbagai beban yang dianggap tidak perlu, termasuk beban depresiasi dan biaya tetap. 

“Efisiensi biaya juga kami terus lakukan untuk biaya-biaya yang tidak diperlukan, yang mungkin kami coba pangkas untuk tahun depan,” jelasnya.

Langkah efisiensi ini penting karena pada September 2025, CANI membukukan rugi usaha sebesar US$ 328.063. Meskipun demikian, angka ini menurun 46,65% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$ 614.928. 

Riduwan menjelaskan bahwa sebagian besar kerugian perusahaan berasal dari pos non cash, seperti beban depresiasi dan fixed cost, sehingga langkah efisiensi menjadi sangat strategis.

Dengan memfokuskan diri pada pengendalian biaya, CANI berharap bisa menekan kerugian yang bersifat non-operasional dan meningkatkan laba bersih pada 2026.

Strategi Pengembangan Proyek Migas dan Laut Dalam

CANI tidak hanya mengandalkan efisiensi biaya, tetapi juga memperkuat portofolio proyek yang menjanjikan pertumbuhan tinggi. 

Proyek di laut dalam menjadi sorotan utama karena potensi pendapatannya yang signifikan dan berkelanjutan. Selain itu, proyek-proyek migas juga dinilai mampu menambah kontribusi pendapatan secara substansial.

Riduwan menekankan bahwa strategi perusahaan adalah mengoptimalkan proyek-proyek tersebut dengan tetap memantau efisiensi operasional dan biaya. 

Dengan fokus pada proyek yang memberikan margin tinggi dan arus kas yang lebih stabil, CANI berharap dapat mencapai target pendapatan US$ 3,67 juta pada 2026.

Pendekatan ini sekaligus mencerminkan filosofi perusahaan dalam menggabungkan pertumbuhan pendapatan dengan pengendalian biaya yang ketat. Proyek-proyek laut dalam dan migas menjadi pilar penting dalam mencapai target tersebut.

Kerugian Non-Cash dan Upaya Penekanan Beban

Salah satu tantangan yang dihadapi CANI adalah rugi usaha yang sebagian besar berasal dari pos non cash. 

Riduwan menjelaskan, “Strategi yang akan dilakukan untuk menekan kerugian, sebetulnya kerugian personal itu kebanyakan dari non cash item, yaitu dari beban depresiasi dan juga beban-beban fixed cost.”

Dengan fokus pada pengendalian pos-pos ini, perusahaan berharap bisa meningkatkan profitabilitas tanpa mengorbankan kualitas proyek yang sedang dijalankan. Kerugian non cash ini tidak memengaruhi arus kas operasional, sehingga perusahaan tetap memiliki likuiditas untuk membiayai proyek-proyek penting.

Selain itu, manajemen juga mengidentifikasi beban lain yang dapat diminimalkan tanpa mengurangi efektivitas operasional. Langkah-langkah ini menjadi bagian integral dari upaya CANI untuk memperkuat struktur biaya dan memperbaiki bottom line.

Proyeksi 2026 dan Optimisme Manajemen

Dengan seluruh strategi yang dijalankan mulai dari fokus pada proyek laut dalam dan migas, efisiensi biaya, hingga pengendalian rugi non cash manajemen CANI optimistis bisa mencapai target pendapatan US$ 3,67 juta pada 2026. 

Riduwan menekankan bahwa target ini realistis, mengingat langkah-langkah strategis yang telah disiapkan perusahaan.

Selain itu, perusahaan juga berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional dan memantau arus kas dari proyek-proyek utama. Dengan strategi ini, CANI berharap bisa memperkuat posisi keuangan, meningkatkan laba bersih, dan menumbuhkan kepercayaan investor.

Melalui pendekatan yang terukur dan fokus pada proyek-proyek potensial, CANI menegaskan keseriusannya dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan pada 2026.

Dengan kombinasi pengendalian biaya, penguatan proyek strategis, dan manajemen risiko yang baik, perusahaan menargetkan kinerja keuangan yang lebih sehat dan stabil.

CANI menghadapi 2025 dengan sejumlah tantangan berupa penurunan pendapatan dan rugi non cash. Namun, perusahaan telah menyiapkan strategi terpadu yang mencakup penguatan proyek laut dalam dan migas, efisiensi biaya, serta pengendalian beban non-operasional.

Target pendapatan US$ 3,67 juta pada 2026 bukan sekadar angka ambisius, melainkan hasil perhitungan strategis yang didukung oleh portofolio proyek yang menjanjikan, pengendalian biaya yang ketat, serta optimisme manajemen. 

Dengan strategi ini, CANI berharap bisa menegaskan posisinya sebagai pemain utama di sektor energi dan terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.

Terkini