Pemerintah Dorong Peternak Naik Kelas Lewat Sistem Terintegrasi

Senin, 10 November 2025 | 14:29:33 WIB
Pemerintah Dorong Peternak Naik Kelas Lewat Sistem Terintegrasi

JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah fokus memperkuat industri pakan nasional sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mencapai kemandirian pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan, kunci utama keberhasilan program ini adalah kolaborasi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan peternak rakyat. 

Sinergi ini dinilai mampu menciptakan ekosistem peternakan yang berkelanjutan, dimana semua pihak saling mendukung dan memperkuat.

“Pembibitan harus di-back up oleh BUMN agar peternak kecil tidak kesulitan bibit dan pakan. Tapi, budi daya tetap dilakukan oleh peternak rakyat, inilah ekosistem yang sehat, saling menopang,” kata Mentan.

Pendekatan ini bertujuan untuk membangun rantai nilai peternakan nasional yang berjalan dari hulu ke hilir. Dengan dukungan BUMN di sektor pembibitan, kualitas genetik ternak dapat meningkat, produktivitas peternakan naik, dan risiko kekurangan pasokan ternak dapat diminimalkan.

Strategi Investasi Rp20 Triliun untuk Industri Pakan

Salah satu langkah strategis yang tengah dijalankan adalah pembangunan sistem pembibitan dan pakan nasional. Pemerintah menyiapkan investasi besar mencapai Rp20 triliun untuk memperkuat sektor ini. 

Amran menegaskan, penguatan sektor pembibitan melalui BUMN bukan untuk mengambil alih peran peternak rakyat, melainkan memastikan ketersediaan bibit unggul dan pakan berkualitas bagi seluruh peternak kecil di Indonesia.

“Kita ingin agar peternak kecil tidak hanya bertahan, tapi naik kelas. Pemerintah hadir untuk membangun ekosistem, bukan untuk menggantikan peran mereka,” ujarnya.

Dana investasi tersebut akan dialokasikan untuk membangun pusat-pusat pembibitan modern, laboratorium genetik, fasilitas distribusi bibit dan pakan yang terintegrasi dengan sistem logistik nasional. Dengan sistem ini, seluruh peternak di pelosok negeri dapat merasakan manfaatnya tanpa harus bergantung pada sumber luar negeri.

Mendorong Kemandirian Protein Hewani

Langkah ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Indonesia berdaulat pangan dan mandiri dalam protein hewani berbasis pulau. Mentan menegaskan, jika sistem pembibitan dan pakan nasional berjalan dengan baik, Indonesia tidak lagi tergantung pada impor bakalan atau bibit unggul dari luar negeri.

“Kalau bibit dan pakan kita kuat, peternakan nasional pasti mandiri. Kuncinya ada pada kolaborasi antara negara, BUMN, dan rakyat,” tegas Amran.

Strategi ini juga diharapkan akan mendorong pemerataan ekonomi di pedesaan. Peternak rakyat tetap menjadi tulang punggung budidaya ternak, sekaligus memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati hasil ekonomi dari sektor peternakan.

Dukungan Teknologi dan Akses Pembiayaan

Pemerintah tidak hanya menyediakan bibit dan pakan unggul, tetapi juga teknologi dan akses pembiayaan bagi peternak rakyat. Mentan menekankan, seluruh kebijakan yang dijalankan pemerintah bertujuan memperkuat posisi peternak rakyat sebagai pelaku utama di lapangan.

“Pemerintah hadir untuk memastikan mereka tidak sendirian. Kita siapkan dukungan bibit, pakan, teknologi, bahkan akses pembiayaan,” kata Mentan.

Langkah ini memberikan kepercayaan diri bagi peternak kecil menghadapi dinamika pasar dan kebijakan yang berubah. Dengan dukungan ini, mereka mampu meningkatkan produktivitas ternak, menjaga keberlanjutan usaha, dan tetap menjadi aktor utama di sektor peternakan.

Peran BUMN sebagai Penyangga

Kolaborasi antara BUMN dan peternak rakyat menjadi inti dari strategi pembangunan ekosistem peternakan nasional. BUMN berperan sebagai penyangga kebutuhan bibit dan pakan, sementara peternak rakyat menjalankan budi daya langsung di lapangan. Model sinergi ini disebut sebagai ekosistem yang sehat, di mana setiap pihak saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan adanya dukungan BUMN, kualitas genetik ternak bisa meningkat. Hal ini juga meningkatkan produktivitas nasional, sekaligus menekan ketergantungan pada impor. Peternak kecil tetap memegang kendali usaha mereka, namun kini mendapat jaminan pasokan bibit dan pakan yang stabil.

Strategi Jangka Panjang untuk Ketahanan Pangan

Penguatan industri pakan dan pembibitan nasional merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah. Tujuannya tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga mempersiapkan Indonesia menjadi pemain utama dalam ekspor produk peternakan.

Selain itu, pemerintah menekankan pembangunan pusat-pusat pembibitan modern, laboratorium genetik, serta fasilitas distribusi yang terintegrasi dengan logistik nasional. Semua langkah ini bertujuan agar sektor peternakan Indonesia lebih mandiri dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Selain manfaat ekonomi, penguatan ekosistem peternakan ini juga berdampak sosial. Dengan dukungan pemerintah, peternak rakyat dapat meningkatkan kualitas usaha mereka, memperoleh pendapatan yang lebih stabil, dan menumbuhkan keterampilan baru. Hal ini berdampak pada pengurangan kesenjangan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di pedesaan.

Menuju Peternakan Mandiri

Dengan penguatan industri pakan nasional, pembangunan sistem pembibitan yang terintegrasi, dan dukungan teknologi serta pembiayaan, peternakan rakyat di seluruh Indonesia memiliki peluang besar untuk naik kelas. 

Strategi ini memastikan peternak kecil tetap menjadi aktor utama, sekaligus mendukung kemandirian pangan dan ketahanan protein hewani nasional.

“Pemerintah hadir untuk memastikan mereka tidak sendirian. Kita siapkan dukungan bibit, pakan, teknologi, bahkan akses pembiayaan,” ulang Mentan.

Kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan peternak rakyat menjadi fondasi utama pembangunan ekosistem peternakan yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan. 

Dengan pendekatan ini, Indonesia semakin dekat pada visi kedaulatan pangan serta mandiri protein hewani, yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian nasional.

Penguatan industri pakan nasional oleh pemerintah melalui kolaborasi BUMN dan peternak rakyat merupakan langkah strategis dalam mencapai kemandirian pangan. Investasi Rp20 triliun, dukungan bibit dan pakan unggul, teknologi modern, serta akses pembiayaan, memastikan peternak kecil tetap menjadi tulang punggung sektor peternakan.

Sinergi ini diharapkan menciptakan ekosistem peternakan yang sehat, mandiri, dan berkelanjutan, sekaligus mendukung pemerataan ekonomi pedesaan. Indonesia pun semakin mendekati visi kedaulatan pangan dan mandiri protein hewani, sebagai salah satu prioritas nasional.

Terkini