Charles Oliveira Tentukan Laga Terakhir Impian di Dunia UFC

Kamis, 09 Oktober 2025 | 09:46:32 WIB
Charles Oliveira Tentukan Laga Terakhir Impian di Dunia UFC

JAKARTA - Setiap petarung memiliki momen ketika mereka mulai menatap akhir perjalanan kariernya, dan bagi Charles Oliveira, saat itu tampaknya mulai tiba. 

Mantan juara kelas ringan UFC asal Brasil ini tengah menyiapkan langkah besar untuk menentukan pertarungan terakhir dalam kariernya. 

Namun menariknya, nama Islam Makhachev rival lamanya yang pernah mengalahkannya tidak muncul sebagai pilihan lawan impian.

Padahal, rivalitas Oliveira dan Makhachev sempat mencuri perhatian dunia MMA. Pertemuan mereka pada tahun 2022 menjadi salah satu laga paling dinantikan karena keduanya dikenal sebagai petarung teknis dengan gaya bertarung yang mematikan. 

Saat itu, duel digelar untuk menentukan penguasa kelas ringan UFC yang tengah lowong setelah Oliveira kehilangan sabuk juara akibat gagal memenuhi batas berat badan ketika menghadapi Justin Gaethje.

Kekalahan yang Mengajarkan Banyak Hal

Ketika akhirnya keduanya bertemu di oktagon, Oliveira harus menelan kekalahan pahit. Dalam pertarungan yang baru berjalan dua ronde, Makhachev berhasil menundukkan Do Bronx julukan Oliveira melalui teknik arm-triangle choke. 

Kekalahan itu terasa berat karena Oliveira dikenal sebagai ahli kuncian yang jarang sekali ditaklukkan di area tersebut. Namun alih-alih tenggelam dalam kekecewaan, Oliveira justru menatap kekalahan itu dengan kepala tegak.

Baginya, setiap pertarungan adalah pelajaran. Ia tak ingin hidup dalam bayang-bayang masa lalu atau dendam terhadap Makhachev. 

Mentalitas inilah yang membuatnya tetap disegani sebagai petarung sejati seseorang yang tidak hanya bertarung untuk menang, tetapi juga untuk terus berkembang.

Laga Impian: Max Holloway, Bukan Islam Makhachev

Dalam wawancara terbaru, Charles Oliveira secara mengejutkan mengungkapkan lawan impiannya untuk duel terakhir. Ia tidak memilih Islam Makhachev, melainkan sosok Max Holloway, mantan juara kelas bulu UFC yang dikenal memiliki daya juang tinggi dan gaya bertarung atraktif.

“Duel perebutan sabuk, entah BWF atau penguasa divisi,” ujarnya, dikutip dari Championat. “Pertarungan besok (menghadapi Mateusz Gamrot) akan membuat saya lebih dekat ke perebutan gelar... Orang-orang ini melihat saya menghadapi Max (Holloway). Saya ingin pertarungan tersebut menjadi bentrokan terakhir saya.”

Pernyataan itu menunjukkan bahwa Oliveira kini berada di fase karier yang lebih matang. Ia tidak lagi terpaku pada rivalitas atau gengsi, melainkan ingin menutup perjalanannya dengan pertarungan yang bermakna, melawan sosok yang ia hormati di dunia MMA.

Menyambut Pertarungan di Depan Publik Sendiri

Do Bronx kini tengah menunggu jadwal resmi tarung dari UFC. Ia dijadwalkan tampil pada 11 Oktober 2025, sebuah momen yang istimewa karena akan berlangsung di hadapan publiknya sendiri. 

Antusiasme penggemar di Brasil membuat laga ini semakin dinanti, terutama karena bisa jadi merupakan awal dari babak akhir perjalanan sang mantan juara.

Awalnya, Oliveira dijadwalkan berhadapan dengan Rafael Fiziev, petarung asal Azerbaijan yang juga dikenal tangguh. Sayangnya, Fiziev mengalami cedera dan harus mundur dari pertandingan. UFC pun segera bergerak cepat dengan menunjuk Mateusz Gamrot sebagai pengganti.

Gamrot, Penantang yang Tak Bisa Diremehkan

Pertarungan melawan Mateusz Gamrot diprediksi akan berlangsung sengit. Petarung asal Polandia itu sedang dalam tren positif setelah menaklukkan L'udovit Klein pada Mei lalu. 

Gamrot dikenal sebagai grappler ulung dengan stamina tinggi serta kemampuan takedown yang efisien. Tak heran, kemampuannya mendapat pengakuan dari Khabib Nurmagomedov, legenda UFC yang juga rekan seperguruan Islam Makhachev.

Bagi Oliveira, Gamrot bukan sekadar lawan pengganti, melainkan ujian penting. Kemenangan atas Gamrot dapat membuka jalan menuju laga perebutan sabuk juara dan mewujudkan impiannya menghadapi Max Holloway. Namun, kekalahan justru bisa menjadi titik refleksi terakhir bagi karier panjangnya.

Do Bronx dan Semangat Petarung Sejati

Sepanjang kariernya, Charles Oliveira dikenal sebagai salah satu petarung paling produktif di UFC. Ia memegang rekor kemenangan terbanyak lewat kuncian dan dikenal dengan gaya bertarung agresif yang menawan penonton. Namun di balik ketangguhannya, Oliveira adalah sosok rendah hati yang selalu menghormati lawan.

Sikapnya yang tidak menyimpan dendam terhadap Makhachev menunjukkan kedewasaan seorang juara sejati. Ia memahami bahwa dalam dunia pertarungan, kemenangan dan kekalahan hanyalah bagian dari proses menuju kesempurnaan. 

Oliveira lebih memilih fokus pada apa yang bisa ia capai ke depan daripada mengulang masa lalu yang sudah lewat.

Menatap Masa Depan dengan Keteguhan

Kini, Do Bronx berusaha menutup kariernya dengan cara yang berkesan. Ia ingin memastikan bahwa setiap pertarungan terakhir yang ia jalani memberikan inspirasi bagi penggemar dan rekan sesama petarung. 

Semangatnya tidak hanya untuk meraih kemenangan, tetapi juga untuk menunjukkan bahwa petarung sejati tidak pernah kehilangan keyakinan, meski menghadapi pasang surut.

Pertarungan mendatang melawan Gamrot menjadi batu loncatan penting. Jika mampu tampil dominan, Oliveira mungkin mendapatkan kesempatan terakhir untuk kembali memperjuangkan sabuk juara dan kemudian menghadapi Max Holloway dalam duel yang berpotensi menjadi sejarah baru di UFC.

Dengan segala pengalamannya, Oliveira memahami bahwa menjadi legenda tidak selalu berarti memenangkan setiap laga, tetapi meninggalkan jejak yang dikenang. Dalam setiap gerakan dan strategi, ia membawa pesan tentang keberanian, ketekunan, dan semangat pantang menyerah.

Akhir yang Bermakna bagi Do Bronx

Charles Oliveira telah menulis banyak kisah hebat di atas oktagon kisah tentang kemenangan, kejatuhan, dan kebangkitan. Kini, ia menatap masa depan dengan tenang, menyiapkan diri untuk pertarungan terakhir yang akan menjadi simbol dari seluruh perjalanan panjangnya.

Bagi para penggemar, laga Oliveira melawan Max Holloway di masa depan bukan sekadar duel dua bintang besar, tetapi pertemuan dua filosofi bertarung keberanian melawan ketangguhan, dan ketenangan melawan kekuatan. 

Apa pun hasilnya nanti, Oliveira sudah membuktikan bahwa semangat juara sejati tidak pernah padam.

Terkini

8 Rekomendasi Pecel Lezat Jawa Timur Wajib Coba

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:30:24 WIB

Apel Hijau vs Merah: Mana Lebih Sehat Untukmu

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:30:18 WIB

Hindari 8 Makanan Ini Agar Terhindar Batu Empedu

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:30:06 WIB

Efek Blue Mind: Manfaat Air untuk Kesehatan Tubuh Pikiran

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:29:53 WIB

7 Maskapai Larang Power Bank, Aturan Terbaru Penumpang

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:29:38 WIB