JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Regional III Palembang mengambil langkah proaktif dalam menghadapi tantangan cuaca ekstrem dengan memperkuat sistem persinyalan dan telekomunikasi di seluruh jalur kereta api yang menjadi tanggung jawabnya.
Langkah ini difokuskan melalui pemasangan serta optimalisasi proteksi petir untuk memastikan operasional kereta api tetap aman, lancar, dan tepat waktu, terutama pada musim penghujan.
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, menjelaskan di Palembang pada Senin, bahwa penguatan sistem proteksi petir merupakan bagian dari upaya mitigasi terhadap gangguan perjalanan kereta api akibat cuaca ekstrem, termasuk petir dan hujan dengan intensitas tinggi. “KAI Divre III Palembang berkomitmen menjaga keselamatan dan keandalan operasional KA.
Dengan penguatan sistem persinyalan, telekomunikasi, dan proteksi petir, kami berupaya memastikan perjalanan KA tetap aman dan lancar meskipun cuaca ekstrem terjadi,” ujar Aida.
Sistem persinyalan dan telekomunikasi merupakan sarana vital bagi keselamatan dan ketepatan waktu perjalanan kereta api. Untuk itu, Divre III Palembang rutin melakukan pengecekan, pemeliharaan, dan penguatan sistem proteksi petir, baik di stasiun maupun sepanjang lintas jalur. Langkah ini penting untuk mencegah kerusakan peralatan elektronik yang rawan terjadi saat terjadi sambaran petir atau fluktuasi tegangan akibat cuaca buruk.
Dalam implementasinya, KAI Divre III Palembang menyiapkan proteksi petir sebanyak 218 unit yang dipasang di 32 stasiun dan pos jaga, mulai dari Stasiun Kertapati hingga Stasiun Lubuk Linggau. Sistem proteksi ini mencakup perangkat persinyalan, telekomunikasi jalur utama, dan tower Base Transceiver Station (BTS) yang menjadi bagian penting dari jaringan komunikasi kereta api. Dengan demikian, setiap titik yang kritis bagi operasional kereta api mendapat perlindungan maksimal.
Selain pemasangan proteksi, pemeliharaan rutin menjadi fokus utama. Perangkat persinyalan dan telekomunikasi diperiksa secara berkala, dengan penggantian komponen elektronik yang rawan rusak akibat kelembapan dan tegangan lebih. Sistem grounding juga diukur secara periodik untuk memastikan arus petir dapat disalurkan dengan optimal tanpa menimbulkan gangguan pada peralatan penting.
Mitigasi terhadap genangan dan banjir juga menjadi prioritas. KAI Divre III Palembang melakukan normalisasi drainase dan saluran air di sepanjang jalur kereta api untuk mencegah hambatan pada sistem persinyalan. Titik rawan banjir mendapatkan pemantauan khusus agar gangguan operasional dapat diantisipasi sejak dini.
Selain perlindungan infrastruktur, kesiapsiagaan sumber daya manusia juga diperkuat. Petugas dan tim reaksi cepat disiagakan di titik-titik rawan gangguan persinyalan untuk melakukan perbaikan darurat jika terjadi masalah akibat cuaca ekstrem. Koordinasi intensif dengan Pusat Kendali Operasi (Pusdalops) Divre III Palembang memastikan pengambilan keputusan cepat, sehingga gangguan dapat ditangani sebelum berdampak signifikan pada perjalanan penumpang.
Aida menegaskan bahwa semua langkah ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat yang menggunakan layanan kereta api selama musim penghujan. “Dengan langkah-langkah antisipatif ini, KAI Divre III Palembang berharap musim penghujan tidak akan menjadi hambatan bagi layanan transportasi kereta api. Seluruh tim teknis Divre III Palembang selalu siaga, terutama di area persinyalan dan telekomunikasi yang krusial. Upaya mitigasi ini dilakukan agar pelanggan tetap merasa aman, nyaman, dan perjalanan KA berlangsung tepat waktu,” jelasnya.
Penguatan sistem telekomunikasi dan persinyalan ini tidak hanya meningkatkan keselamatan perjalanan, tetapi juga meningkatkan keandalan layanan kereta api. Penumpang dapat mengandalkan jadwal yang tepat waktu tanpa khawatir terhadap gangguan teknis akibat cuaca buruk. Hal ini juga mendukung reputasi KAI sebagai penyedia transportasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat Sumatera Selatan dan sekitarnya.
Penerapan proteksi petir yang sistematis dan terintegrasi di seluruh jalur, ditambah dengan perawatan rutin dan kesiapsiagaan petugas, menunjukkan komitmen KAI Divre III Palembang dalam menjaga layanan tetap berjalan optimal. Ke depan, langkah-langkah ini menjadi model mitigasi yang bisa diadopsi oleh divisi lain di jaringan kereta api nasional untuk menghadapi tantangan alam yang semakin ekstrem akibat perubahan iklim.
Dengan upaya ini, masyarakat di wilayah operasional Divre III Palembang dapat merasa lebih aman dan nyaman saat menggunakan transportasi kereta api. Sistem persinyalan dan telekomunikasi yang terlindungi dari petir, didukung tim teknis yang selalu siaga, memastikan perjalanan kereta api tetap efisien dan minim risiko gangguan, meskipun menghadapi cuaca ekstrem.